Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Brumbun, Embrio Desa Wisata dalam Geliat Keterbatasan

19 Oktober 2022   12:21 Diperbarui: 19 Oktober 2022   12:26 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turun ke bawah menuju sungai harus hati-hati karena jalan licin (dokpri) 

3. Sungai yang terdapat batu-batu besar menjadi wisata alami yang menarik sekalipun tanpa penataan dan revitalisasi. 

Akomodasi

Sebelum berpamitan, kami ngobrol lagi  bersama Mas Adif. 

"Mas, ini misalnya tidak masuk dalam paket wisata, tapi kami juga ingin ditambahkan makan siang, dan menambah biaya sesuai yang ditentukan bisa Mas? "

"Bisa, Bu. Kami bahkan menyediakan fasilitas penjemputan untuk rombongan di sekitar sini. Misalnya dari SMPN Kebonsari yang jarak tempuhnya 30 menit, maka kita akan menjemput paling tidak 30 menit sebelumnya, agar estimasi waktu bisa tepat, "

"Sip! Terimakasih Mas, kami pamit dulu! "

"Monggo.. ! "

"Assalamu'alaikum... 

" Wa'alaikumsalam.. 

Kamipun berpamitan, semoga Desa Wisata Brumbun sukses bertransformasi menjadi desa wisata yang :

- Berhasil mempertahankan suasana desanya, dan menarik pengunjung untuk menikmati suasana desa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun