"Mbak Mas?"Â
Waduh, kok mbak mas. Kan artinya beda banget. Tambak Mas itu ya tambak  dan emas. Kalau mbak Mas kan kakak perempuan dan kakak laki-laki?Â
"Ehm.. Lapangan tambak Mas, Bu. Yang ada festival manco, "
"Oalah... Itu lurussss terus. Nanti sampai jalan besar, pertigaan, belok kiri. Terusss... Kalau ada perempatan ke kiri lagi. Sudah tidak jauh. Kalau ada rame-rame, ya itu tempatnya. "
"Nggih, Bu. Maturnuwun! "
"Sama-sama, "
Akhirnya ketemu juga. Dari kejauhan sudah kelihatan ramai orang, mobil, motor dan sepeda yang terparkir bebas tanpa petugas.Â
Kuparkir sepeda tepat di dekat pintu masuk.Â
"Mbak, parkir di sini boleh? "Kubertanya pada seorang mamud yang bersama perempuan setengah baya yang menggendong anak kecil.Â
" Mungkin boleh, saya di sini dari tadi tidak ada yang mengatur, kok! "
"Oh ya sudah, terimakasih. " (Ternyata memang bebas parkir, tapi terlihat rapi karena mengatur sepeda motor dan mobilnya sendiri-sendiri).Â