Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pendekar Porang Madiun Berbagi Pecel Pincuk Gratis di HUT Ke-77 RI

17 Agustus 2022   12:54 Diperbarui: 17 Agustus 2022   15:10 1450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pecel gratisnya masih ada, lho.... (Dokumentasi pribadi) 

Habis memfoto, aku berbalik ke penjual pecel yang ternyata bagi-bagi pecel gratis. Dasar beruntung, stok ternyata masih banyak. 

"Ayo, siapa lagi yang belum kebagian? "

"Yess! Tunggu apalagi, aku langsung menghampiri Ibu yang sedang menawarkan sepincuk pecel. 

" Monggo, Bu! "

"Terimakasih, " Kuterima sepincuk pecel berlauk tempe keripik dengan antusias. 

"Hemm... Aroma bumbunya begitu menggoda, menunjukkan keaslian bahannya, antara sambal kacang dan gula merah yang berkolaborasi serasi,berpadu dengan bumbu yang harmonis, menampilkan sajian istimewa mencubit selera. Wadawwww... Jadi kepengin. (Kalau ini sih ekspresi nya Pak Bambang kalau menanggapi postingan foodie, hihihi). 

Si pecel pincuk berselfi di meja dan kursi yang banyak terdapat di depan balai kota Madiun (dokumentasi pribadi) 
Si pecel pincuk berselfi di meja dan kursi yang banyak terdapat di depan balai kota Madiun (dokumentasi pribadi) 

Saya mengambil tempat duduk kosong di tempat teduh. Pelan-pelan saya nikmati pecel pincuk gratis ini. Dari sejarah gratisnya saja sudah terdengar  enak, apalagi aroma sambal pecel nya begitu menggoda. Masya Allah... Enak! Manis, asam asin pedas gurihnya pas. Malah ada yang istimewa. Seperti legit-legit gimana, gitu. 

Adik-adik pramuka ini sudah mempunyai jatah nasi kotak, jadi pecel gratisnya buat masyarakat umum, hehehe (dokumentasi pribadi) 
Adik-adik pramuka ini sudah mempunyai jatah nasi kotak, jadi pecel gratisnya buat masyarakat umum, hehehe (dokumentasi pribadi) 

Saya mencoba mengingat, rasa legit dan aroma apa yang membuat pecel pincuk ini istimewa, tapi sampai nasi pecelnya habis, rahasia kelegitannya belum saya temukan. 

Sehabis makan pecel gratis dan membuang bungkusnya di tempat sampah, saya menghampiri seorang ibu berseragam lurik yang sedang duduk sendirian. Sepertinya pegawai pemkot. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun