Para perampok berjanji pada Bharata untuk berhenti merampok dan mencari nafkah yang tidak melanggar hukum.Â
Raja Dharma manggut-manggut mendengar cerita perjalanan putranya. Tapi terlihat belum puas.Â
"Bharata putraku, apa yang kamu lakukan, semua itu adalah kebaikan. Tapi semua yang kamu lakukan juga menjadi tanggung jawab dan kewajiban seorang Raja.Â
Saat kamu menjadi raja nanti, pastikan rakyatmu tidak ada yang kelaparan, dan mempunyai mata pencaharian yang baik. Keamanan juga harus kamu perhatikan.Â
"Pergilah ke sisi lain wilayah kerajaan, dan berbuatlah kebajikan! "
"Baik ayahanda, ananda Bharata akan kembali melaksanakan tugas dari ayahanda.Â
Setelah cukup beristirahat beberapa hari, Pangeran Bharata kembali meninggalkan istana untuk berbuat kebajikan sesuai permintaan ayahanda nya.Â
Berlawanan dengan arah yang dituju sebelumnya, Pangeran Bharata menjumpai kerumunan orang yang sedang membangun sebuah pasar dan tempat ibadah.Â
Pangeran Bharata segera menyumbangkan harta yang dibawanya, dan menyisakan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan nya sendiri. Diapun ikut berbaur dengan rakyatnya bergotong royong membangun pasar dan tempat ibadah sampai selesai.Â
Rakyatnya tidak ada yang mengenalinya, karena dia menyamar dan mengaku sebagai musafir.Â
Rakyatnyapun menyambut baik Bharata, karena ringan tangan membantu dan menyumbangkan kepingan uang emas yang banyak dari bekalnya.Â