Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Raja, Pangeran, dan Kebajikan

28 Juli 2022   11:34 Diperbarui: 28 Juli 2022   11:38 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awalnya saya heran, kenapa teman-teman kompasianer banyak yang menulis tentang kebajikan. Ternyata ada kompetisi dengan tema" Perubahan itu pasti, kebajikan harga mati.

Kakak saya juga pernah bertanya, apa beda kebaikan dan kebajikan. Apakah sama? 

Saya sendiri mungkin kurang paham arti kebajikan yang dimaksud. Tapi saya ingat, ada sebuah dongeng yang pernah saya baca tentang kebajikan, tapi saya lupa, di majalah apa saya baca. 

Yang saya ingat tentu cuma garis besarnya, dan makna inti dari kebajikan. Tapi saya akan menceritakan sendiri menurut versi saya. 

Syahdan, tersebutlah Kerajaan bernama Jaya Dwipa. Rajanya sangat adil bijaksana, dicintai rakyatnya, dan disegani kerajaan-kerajaan di sekitarnya, bahkan kerajaan yang menjadi musuhnya.

 Sang Raja bernama Dharma, sedang putranya diberi nama Bharata. 

Bharata tumbuh menjadi remaja yang cerdas dan sehat. Raja Dharma meminta para prajurit nya menggembleng olah kanuragan, ketrampilan dan keahlian untuk Pangeran Bharata, Sang Putra Mahkota. 

Sekian lama berlalu, Raja Darma mulai menua, sedang Pangeran Bharata tumbuh dewasa menjadi laki-laki kuat dan tak terkalahkan. 

Kemampuannya mumpuni, bahkan Pangeran kerajaan yang berbatasan dengan Jaya dwipa, kerajaan Antah Berantah yang bernama Pangeran Jumawa pernah menantang Pangeran Bharata untuk berduel. Tapi Pangeran Bharata bisa mengalahkan Pangeran Jumawa dengan mudah. 

Sebenarnya Pangeran Bharata mengajak Pangeran Jumawa untuk berlatih bersama, tapi Pangeran Jumawa menolak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun