Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Resesi, Inflasi, dan Pusing Sendiri

16 Juli 2022   14:38 Diperbarui: 16 Juli 2022   16:31 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


3. Pengangguran naik, lapangan kerja sempit. 

4. Aktifitas ekonomi masyarakat menurun (lesu)

5. Pertumbuhan ekonominya negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Dalam kondisi riil, kenaikan harga barang-barang saat ini bisa menyebabkan inflasi. 

Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang yang memicu kenaikan harga-harga barang lain akibat tingginya permintaan pasar. 

Sebaliknya ketika terjadi inflasi, harga-harga barang naik, maka permintaan pasar menurun,saat itulah terjadi deflasi, dan kegiatan perekonomian  melemah sehingga terjadi resesi atau kelesuan aktivitas ekonomi. 

Awal kenaikan harga barang-barang, bermula dari kenaikan harga BBM. Meski saat itu kenaikan BBM hanya untuk pertamax, tapi hal itu cukup mempengaruhi penggunaan mobil berbahan bakar pertamax sebagai alat transportasi. 

Contoh yang paling dekat adalah suami saya. Kini dia lebih suka pergi bekerja naik motor daripada menggunakan CRV nya yang berbahan bakar pertamax. Lebih irit. Mobil hanya dipergunakan ketika perlu membawa barang banyak, atau sedang hujan. 

Kini pembelian BBM subsidi diharuskan menggunakan aplikasi My Pertamina. 

"Ribet, " Pikir saya. Tapi ternyata untuk motor standar seperti milik suami saya, bisa bebas membeli pertalite bersubsidi. 

Tapi mungkin nantinya, pembelian BBM bersubsidi harus menggunakan aplikasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun