Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hening Dalam Riuhnya Malam

1 Juli 2022   05:16 Diperbarui: 1 Juli 2022   08:57 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meira tersenyum samar, sambil  menggosok perut ibu dengan minyak kayu putih. 

"Jalani saja? "

 Ibu bertanya pada Meira, seperti apa yang biasa Meira katakan. Apa lagi yang bisa kita lakukan, kecuali menjalani apa yang bisa kita jalani? 

Meira mengangguk sambil tersenyum tipis. 

"Sambil berdoa, Bu. Allah yang menciptakan penyakit, Allah pula yang menyembuhkan. Kita hanya bisa berikhtiar, "

"Sabar dan ikhlas itu berat, tapi kalau dijalani takkan terasa. 

Meira masih mengelus-elus pundak ibu. 

" Tapi kepala Ibu pusing, dan rasanya mau muntah, "

"Ibu sudah minum obat kan? "

"Sudah! " Ibu mengangguk mantap.

"Ibu sudah mengikuti anjuran dokter, kan? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun