"Aku telah melihat keajaibanmu, " Desah semua orang......... Â
" Kota Gede lebih memancarkan kesucian, daripada sebuah keajaiban, " Komentar yang lain.
Penerbit matahari Yogyakarta dalam pengantarnya mengatakan, cukup unik jalan pikiran Danarto yang ingin memproklamasikan kota Gede Yogyakarta sebagai kota suci. Ayolah, kita tantang, apakah dia benar-benar berani memproklamirkannya.Â
Pada kenyataannya, Kota Gede adalah sebuah kecamatan yang sebagian wilayahnya termasuk dalam wilayah Kota Yogyakarta, sedang bagian wilayah lainnya ada yang masuk dalam Kabupaten Bantul.Â
Semula, Kotagede adalah nama sebuah kota yang merupakan Ibu kota Kesultanan Mataram. Selanjutnya kerajaan itu terpecah menjadi Kesunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.
Suasana tradisional masih sangat terasa di kota ini.
Adanya kompleks Masjid Besar Mataram masih kental aroma kratonnya, lengkap dengan pagar batu berelief mengelilingi masjid.
Ditambah dengan pelataran yang luas yang ditumbuhi pohon sawo kecik, dan adanya sebuah bedug berukuran besar.
Selain itu di Kotagede juga terdapat makam raja-raja Mataram bernama komplek Pasarean Mataram.Â
 Panembahan Senopati yang merupakan pendiri kerajaan Mataram dimakamkan di sini. Namun saat Sultan Agung Hanyokrokusumo memerintah, makam raja-raja itu dipindahkan ke Imogiri.