Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mbah Khitit Peracik Sate Ponorogo Berputra 14

4 Juni 2022   13:47 Diperbarui: 5 Juni 2022   13:42 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sate Mbah Narto Kithit, seporsi berduapun sudah kenyang.

Ya, sudah. Pulang saja, lombanya besok, kataku. 

Sampai di dekat perempatan aku menepuk punggung suamiku. 

" Mas, mau sate? " Itu di pojok perempatan ada penjual sate ponorogo.  Sate ayam, kataku. 

"Ya sudah, ayo! " Tumben suamiku setuju, biasanya suamiku tidak mau makan daging ayam potong, sukanya ayam kampung. Jadilah mampir ke situ. 

"Monggo, silakan! " Mbah penjual sate ponorogo, yang ternyata pemiliknya sendiri, bernama Mbah Narto. 

Tertulis di spanduk Sate Ayam ponorogo Mbah Narto (Kithit). 

"Satu saja", kata suamiku. 

Dibungkus apa dimakan sini? " Tanyaku. 

"Bungkus saja! "kata suamiku.

"Lontongnya ada? " Tanya suamiku. 

"Ada, Pak! " Jawab penjualnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun