Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bangkitnya Seni Jaran Kepang di Petirtaan Simbatan

15 Mei 2022   15:50 Diperbarui: 17 Mei 2022   18:38 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suro, sang kepala kerbau. Sedang ditundukkan oleh para pawang (Dokumentasi pribadi)

Selesai sarapan, kembali ke Petirtaan di Simbatan. Suasana sudah ramai, persiapan pertunjukan Jaran Kepang dimulai.

Sambil melakukan persiapan, kekosongan acara diisi dengan atraksi tarian semi  akrobat. Penari bertubuh mungil menari lincah dan beberapa kali melakukan gerakan salto. 

Lanjut keduanya berdialog memperkenalkan diri dan menghibur pengunjung, sementara persiapan masih tetap berjalan. 

Dua penari mengisi kekosongan saat persiapan dilakukan (Dokumentasi pribadi)
Dua penari mengisi kekosongan saat persiapan dilakukan (Dokumentasi pribadi)
Beberapa pawang berpakaian loreng merah hitam dengan ikat kepala batik berdasar hijau sibuk mempersiapkan kebutuhan acara. 

Dari membakar dupa, mempersiapkan minyak wangi menyan putih, pisang, nasi kuning, bunga rampai, cemeti dan wadrobe yang akan dikenakan. 

Peralatan yang dipersiapkan sebelum pertunjukan (Dokumentasi pribadi)
Peralatan yang dipersiapkan sebelum pertunjukan (Dokumentasi pribadi)

"Cetarrr... Cetar... Cetar," dua  orang pawang mulai mempersiapkan tempat. Yang satu menaburkan beras kuning, dan satunya menangkis dengan pecutnya yang menggelegar. Satu per satu beraksi dan meminta doa restu kepala pawang yang paling sepuh. 

Satu persatu para pawang mohon doa restu kepala pawang, agar pertunjukan berjalan lancar (Dokumentasi pribadi)
Satu persatu para pawang mohon doa restu kepala pawang, agar pertunjukan berjalan lancar (Dokumentasi pribadi)

Pertunjukan ini dipersembahkan oleh Grup Seni Jaranan "Putro Nitis Budoyo" dari Maospati Magetan. Setelah sekian lama mati suri karena pandemi, kini perlahan grup ini mulai bangkit kembali menerima tanggapan atau tawaran main. 

Sejenak kardus diedarkan untuk mendapat saweran dari penonton. Nominalnya bebas, dari seribu, 2 ribu, 5 ribu, 10 ribu, 20 ribu, 50 ribu, seratus ribu juga alhamdulillah... 

Acara berlanjut dengan penampilan penari jaran kepang bersama pawangnya masing-masing. Penari tampil satu persatu, menaiki kuda kepang, berkostum kuning dan bergelang kelintingan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun