Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Minyak Goreng Lenyap, Iwan Fals Tanggap Menyingkap Lewat Lagu

16 Maret 2022   08:44 Diperbarui: 19 Maret 2022   15:14 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iwan Fals merilis album tentang kelangkaan minyak goreng/olah pribadi

Ethiopia, tentang bencana kelaparan di negeri itu. 

22 Januari, tragedi kereta di Bintaro. 

Dan lagu-lagu kritik sosialnya yang banyak menyoroti penderitaan rakyat di akar rumput, seperti Si Budi Kecil. 

Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal.

Bento ini menceritakan seorang konglomerat yang kerjanya menjagal apa saja sesukanya. 

Sedang Bongkar bercerita tentang pembongkaran dalam penggusuran. 

Perjalanan karier Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990.

Lagu-lagu Iwan Fals juga diwarnai dengan lagu-lagu romantis bernuansa cinta. Baik cinta pada Ibu yang tertuang dalam lagu Ibu. Kemudian lagu yang lincah ruang seperti Mata indah bola pingpong, Buku Ini Aku pinjam, sampai lagu yang mengkritik kereta yang selalu terlambat, padahal sudah tergesa-gesa berangkat ke stasiun Kereta. 

Beberapa tahun ini, Iwan Fals seperti tertidur dari lagu bernuansa kritik sosial yang tajam.  Tapi baru-baru ini terdengar kabar yang menggembirakan akan kebangkitannya mengkritik kondisi carut marut lenyapnya minyak goreng yang misterius. 

Bersama Raja Pane, Iwan Fals merilis lagu berjudul Minyak Goreng. 

Minyak goreng menguap hilang dan lenyap di pasar
Ibu-ibu menggerutu pun bapak-bapaknya sudah barang tentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun