Masuk ke ruangan, aku agak bingung. Di sini tidak ada perangkat meja kursi untuk makan, tapi dipenuhi maket kereta api dan stasiun. Di luar tadi sepertinya adalah meja kursi yang disediakan untuk pengunjung cafe.Â
"Maaf ibu, ada yang bisa saya bantu?"
 Seorang perempuan muda berseragam putih hitam menyambut kami, aku dan suamiku.Â
"Mau ke cafe mbak", jawabku.Â
" Silakan pilih menu dulu ya, Bu, "
Dia menyodorkan buklet menu padaku.Â
"Mas, mau makan apa? " Suamiku yang sudah jauh menuju tempat makan kupanggil.Â
"Jus alpukat, sama sup iga saja. " Katanya.
 Aku segera menulis pesanan. Awalnya aku ingin memilih menu yang sama, tapi sepertinya lebih baik menu yang berbeda. Bisa melihat sendiri penampilan menunya. Kupilih menu yang relatif murah, rawon deso. Kuserahkan pesanan ku pada mbak yang tadi.Â
"Silakan melakukan pembayaran dulu ya, Bu".
Selesai melakukan pembayaran, aku diberi nomor meja dan dipersilakan menunggu di dalam gerbong tempat pengunjung menikmati hidangan cafe.Â