Pagi ini di bawah patung Merlion.
Abang topeng monyet melangkah sepi.Dung.. Dung.. Dung.. Lirih samar ragu.
Antara memperjuangkan geliat perut, perlintasan roda sang kala dan pecinta satwa yang gigih menerpa Mongky sahabatnya.
Gelak canda abang tukang parkir membelah pagi. Motor dan mobil berderet menyingkap rejeki.
Terbayang senyum riang anak dan sambutan manis sang bini.
Nonik berbaju merah mengurai bahagia dalam pose penuh asa.Â
Menatap mega bertopang tangan mengerling manja.
Ku tersenyum penuh rasa, tercampur sendu. Duka dan bahagia berpadu.
Ada pribumi yang tergusur, ada ketahanan pangan yang hilang karena sawah tergerus, tertanam gedung kokoh atas nama modernisasi.Â
Tanah yang menyempit terhimpit pabrik raksasa pendulang rupiah.