Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terjebak dalam Pelatihan Anyaman dan Decoupage

7 Oktober 2021   20:46 Diperbarui: 8 Oktober 2021   12:14 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anyaman ku masih belum selesai juga, sementara Bu Indah masih melanjutkan keterangannya, agar semua menghargai dekofit yang sudah diberikan, karena sudah dipilihkan bahan yang bagus, yaitu decoupage dari Eropa. Sedang decoupage ini ada 2 macam, buatan Eropa dan china. 

Di pasaran, ada dua jenis tisu decoupage yang beredar. Yaitu tisu made in China yang biasanya dijual dengan harga yang lebih murah antara kisaran 7000 per lembar. Dan tisu made in Europe, yang harga pasarannya lebih mahal, biasanya berkisar antara 10.000 - 12.000 per lembar. 

Ketika Bu Indah menjelaskan cara penempelan dekofit, ku hentikan dulu anyaman ku yang belum selesai, yang penting aku sudah paham caranya. Ku video dulu cara penempelan dekofit, agar nanti bisa ku lihat saat aku sedah selesai menganyam dan siap menempel. Jadi sadar kalau aku belum kebagian kertas dekofit. Untunglah Mbak Hanin bersedia memberikan untukku. 

Tas anyam yang sudah jadi dan yang sudah ditempeli decoupage. (Dokpri)
Tas anyam yang sudah jadi dan yang sudah ditempeli decoupage. (Dokpri)

Waktu sudah begitu siang, acara harus diakhiri agar masih panjang waktu dzuhur. Anyaman ku sudah selesai,setelah tadi ibu yang duduk di depanku membantu penyelesaian akhir tas, tapi masih bingung memasang pegangan tas. 

Lagi-lagi aku beruntung, Mbak Inti  mengajariku memasang pegangan tas. Setelah paham caranya, aku berganti menempel decoupage, sebab itu yang hanya tersedia di tempat pelatihan, sedang merapikan anyaman dan memasang pegangan bisa ku lanjutkan di rumah. Aku segera pulang bersama Bu Yun yang tinggal berdekatan denganku. 

Alhamdulillah, acara usai, dan tasnya sudah berhasil kuselesaikan meski dalam keterbatasan. Kata teman-temanku, dan adikku, tasnya mempunyai nilai jual. 

Semoga pelatihan anyaman ini membawa berkah dan manfaat bagi saya dan semuanya. Saya ucapkan terima kasih tak terhingga pada  Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Desa Krandegan, Kebonsari, Madiun dan semua pihak yang membantu terlaksana nya pelatihan ini. 

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun