Kurikulum pendidikan makin hari tak tentu arah membina siswa. Peserta didik disibukkan dengan perkara yang jauh dari aktivitas agama.
Bahkan, agama hanya sebagai urusan individu semata. Tak ada kaitannya, tak ada artinya bicara soal agama dalam kehidupan karena urusan masing-masing.
Parahnya masih dianggap jadul, tidak modern jika mengaitkan Islam untuk mengatur perzinahan misalnya. Sudah semodern apa, sampai-sampai aturan agama menjadi rendah jika harus mengatur kehidupan. Sungguh terlalu kata bang Roma.
Hari ini kita saksikan, ada yang menjaga kehormatannya hingga meregang nyawanya. Ada pula istilah grooming akibat fatherless menjajakan keperawanannya.
Apapun alasannya, peran agama sangat dibutuhkan. Islam punya aturan tak pandang bulu menegakkan keadilan kejahatan seksual termasuk akses pornografi dengan tegas.
Media memfasilitasi tayangan yang bisa diakses oleh segala usia. Mendidik masyarakat dengan pemahaman yang bermutu melalui standar ketaqwaan.
Muslim memiliki kewajiban penting untuk menjaga martabat dan kemuliaannya. Menegakkan amar ma'ruf nahy munkar demi keridhoan Allah SWT.
Maka tak perlu panjang lebar sebetulnya untuk dijelaskan. Serta tak perlu alasan panjang untuk menegakkan aturannya yang sempurna itu.
Sebagai manusia biasa tulisan ini sebagai langkah kecil untuk menyelamatkan generasi kita. Kekerasan di sekolah terutama yang melibatkan aktivitas seksual harus diberantas.
Selemah-lemahnya iman untuk mewujudkan rahmat ditengah tengah manusia.
Semoga mencerahkan. Mohon maaf atas segala kekeliuran.