Pendidikan Anak Usia Dini suatu upaya pembinaan ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun(0-6 tahun) yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Perkembangan merupakan suatu perubahan ini tidak bersifat kuantitatif, melainkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan pada segi material, melainkan pada fungsional. Khususnya anak usia dini masa yang paling optimal untuk berkembang pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu besar dan melakukan apapun untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Selain itu secara naluriah mereka aktif bergerak, mereka akan menuju kemana saja dengan minat dan kemaunnya.
Dunia anak adalah dunia bermain dalam kehidupan anak-anak, sebagian besar waktunya dihabiskan denga aktivitas bermain. Bermain dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan kreativitas, kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, dan kemampuan tertentu pada anak, Pengertian kreativitas diartikan sebagi aktivitas berpikir seseorang yang "unik" diluar kebiasaan cara berpikir orang biasa pada umumnya. Dan merupakan suatu konsep yang dapat dijelaskan dari berbagai sudut pandang tersebut akan mempengaruhi kreativitas. Selain itu, kreativitas juga berdimensi sangat luas. Artinya, cakupannya meliputi segenap potensi manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk mencipta atau daya cipta. Untuk menumbuhkan kembangkan keterampilan motorik halus anak 4-5 tahun yaitu selain mengembangkan kemampuan-kemampuan umur selanjutnya, stimulasi juga diarahkan untuk kesiapan bersekolah antara lain memegang pensil dengan baik, menulis, mengenal huruf dan angka dan berhitung sederhana. Dalam prosesnya, kita sebagai pemberi stimulasi harus membantu anak dalam setiap kegiatannya dan terus memberi stimulasi atau rangsangan-rangsangan.
Aktifitas Melipat Kertas Sebagai Sarana Belajar Anak Usia Dini
Definisi Aktifitas Melipat Kertas
Keterlambatan motorik halus pada anak disebabkan kurangnya rangsangan dan stimulasi. Orang tua mempunyai peran yang penting dalam menstimulasi anak. Agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal maka anak perlu stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi sangat bermanfaat bagi perkembangan anak secara keseluruhan. Dengan kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak (Utami, 2016). Keterlambatan motorik halus pada anak disebabkan kurangnya rangsangan dan stimulasi.
Orang tua mempunyai peran yang penting dalam menstimulasi anak. Agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal maka anak perlu stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi sangat bermanfaat bagi perkembangan anak secara keseluruhan. Dengan kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak (Utami, 2016).
Keterlambatan motorik halus pada anak disebabkan kurangnya rangsangan dan stimulasi. Orang tua mempunyai peran yang penting dalam menstimulasi anak. Agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal maka anak perlu stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi sangat bermanfaat bagi perkembangan anak secara keseluruhan. Dengan kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak (Utami, 2016).
Origami atau yang lebih di kenal dengan istilah kertas lipat merupakan media alat bantu yang di gunakan dalam pembelajaran aktifitas anak dalam bentuk dan saluran yang di gunakan para guru untuk menyalurkan lesan atau informasi. Dengan media kertas lipat yang bertujuan untuk menstimulus anak untuk mengembangkan kreativitasnya. Melipat kertas adalah sesuatu yang sangat menyenangkan bagi anak karna bisa di buat apa saja mulai dari kegiatan melipat sederhana. Kegiatan melipat ini dapat melatih anak bagaimana anak menekan dan melipat lipatan itu karna kegiatan ini akan memperkuat otot-otot telapak dan jari tangan anak.
Jenis-jenis Permainan Dalam Pembelajaran (ambil yang terkait dengan origami)Â
Media kertas merupakan  media  yang  digunakan  untuk  menghasilkan  berbagai  bentuk  yang  dapat digunakan sebagai alat permainan edukatif atau pembelajaran edukatif. Dalam pembelajaran, media origami dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai macam pelajaran, seperti matematika, sains, bahasa, dan seni.  Origami  dapat  membantu  anak-anak  TK  dalam  memahami  konsep-konsep  tersebut  dengan  cara  yang menyenangkan dan interaktif (Noviarti Reniwati, 2019)(Sandra Adetya & Gina, 2022). Origami juga dapat membantu meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak-anak TK (Benaia et al., 2022).
Oleh karena itu kami memilih media belajar menggunakan origami sebagai metode pengajaran bagi siswa Taman Kanak-Kanak Selain menyenangkan, metode ini juga dapat merangsang perkembangan motorik halus siswa (Maharani  &  Zulminiati,  2021).  Melatih  koordinasi  otak  dengan  otot  tangan  untuk  membuat  suatu kreatifitas, selain itu origami juga melatih anak untuk berkonsentrasi, belajar berkreativitas dan meningkatkan kemampuan berfikir (Sandra Adetya & Gina, 2022)(Sum et al., 2021)