Seluruh biaya hidup santri, sejak dari keberangkatan dari tempat asal masing-masing, hingga menjalani pendidikan di Pesantren Nuu Waar, ditanggung sepenuhnya oleh pesantren tersebut. Dalam konteks mengembangkan anak-anak dari kawasan Indonesia Timur, apa yang dilakukan Pesantren Nuu Waar tentulah patut kita apresiasi.
Kita tahu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) antara kawasan Indonesia Timur dan Indonesia Barat, memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Media kompas.id, melansir "IPM Indonesia: Barat dan Timur Terpaut Satu Dekade" pada Rabu, 17 Agustus 2022 | 09:36 WIB lalu.
"Dari indikator Indeks Pembangunan Manusia atau IPM, kualitas masyarakat di kawasan timur Indonesia tertinggal setidaknya satu dekade dibandingkan masyarakat di kawasan barat Indonesia," tulis kompas.id edisi di atas.
Ubi sebagai Gerakan Pangan
Adalah Fadzlan Garamatan, salah seorang yang terketuk hatinya untuk membangun manusia dari kawasan timur Indonesia tersebut. Ia lahir 55 tahun yang lalu di Teluk Patipi, Kabupaten Fakfak, yang kini menjadi bagian dari Provinsi Papua Barat.
Ia anak ketiga dari tujuh bersaudara, dari keluarga dengan latar belakang muslim. Ayahnya guru Sekolah Dasar (SD) sekaligus seorang guru mengaji di kampungnya. Fadzlan Garamatan menempuh pendidikan dasar hingga lulus SMA di Fakfak. Ia kemudian melanjutkan studi ke Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Ia lulus tahun 1984.
Fadzlan Garamatan adalah pendiri sekaligus pimpinan Pesantren Nuu Waar. Melalui pesantren itu, sejak tahun 1999, ia terus berupaya membangun manusia dari kawasan timur Indonesia. Santri yang telah lulus, ia salurkan ke jenjang pendidikan lanjutan, sebagai bagian dari kerjasama Pesantren Nuu Waar dengan berbagai institusi pendidikan di Pulau Jawa.
Dari 6.000 lebih santri yang sudah menjadi alumni, mereka tersebar sebagai dai, guru, tenaga kesehatan, bidan, dokter, PNS, polisi, tentara, dan sebagainya di kawasan Papua. Intinya, santri yang telah lulus serta telah menjalani studi lanjutan, akan kembali ke daerah asal mereka. Mengabdi serta membangun daerah masing-masing, dengan kompetensi yang ada pada mereka.
Pada Jumat, 13 September 2024 lalu itu, Fadzlan Garamatan bercerita tentang ubi jalar. Kita tahu, ubi jalar adalah makanan pokok masyarakat di Papua dan Maluku. Sebagai Pimpinan Pesantren Nuu Waar, Fadzlan Garamatan mengungkapkan, ada sejumlah donator yang menyalurkan bantuan untuk Palestina, melalui pesantren yang ia pimpin.
Ia mengelola bantuan tersebut secara strategis, dalam konteks strategi pangan. Tim kerja dari Pesantren Nuu Waar memutuskan akan menyalurkan dana donatur tersebut dalam wujud bantuan pangan berupa ubi jalar ke Palestina. Pertimbangannya, antara lain, ubi jalar relatif mudah memrosesnya, hingga siap dikonsumsi.
Selain itu, ubi jalar mengandung vitamin A, vitamin B, dan zat antioksidan. Ini adalah jenis umbi-umbian yang berasal dari Amerika Selatan dan telah dikenal di seluruh dunia sebagai tanaman pangan. Ubi jalar memiliki nilai gizi yang tinggi, mengandung banyak vitamin, mineral, dan serat. Telah lama dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang sehat dan bergizi.