Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesantren NUU WAAR Bekasi, Membangun Manusia Kawasan Timur Indonesia

15 September 2024   02:02 Diperbarui: 15 September 2024   02:06 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Santriwati di Pesantren NUU WAAR Bekasi, dominan dari kawasan Indonesia Timur. Foto: Isson Khairul

Seluruh biaya hidup santri, sejak dari keberangkatan dari tempat asal masing-masing, hingga menjalani pendidikan di Pesantren Nuu Waar, ditanggung sepenuhnya oleh pesantren tersebut. Dalam konteks mengembangkan anak-anak dari kawasan Indonesia Timur, apa yang dilakukan Pesantren Nuu Waar tentulah patut kita apresiasi.

Kita tahu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) antara kawasan Indonesia Timur dan Indonesia Barat, memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Media kompas.id, melansir "IPM Indonesia: Barat dan Timur Terpaut Satu Dekade" pada Rabu, 17 Agustus 2022 | 09:36 WIB lalu.

"Dari indikator Indeks Pembangunan Manusia atau IPM, kualitas masyarakat di kawasan timur Indonesia tertinggal setidaknya satu dekade dibandingkan masyarakat di kawasan barat Indonesia," tulis kompas.id edisi di atas.

Ubi sebagai Gerakan Pangan

Adalah Fadzlan Garamatan, salah seorang yang terketuk hatinya untuk membangun manusia dari kawasan timur Indonesia tersebut. Ia lahir 55 tahun yang lalu di Teluk Patipi, Kabupaten Fakfak, yang kini menjadi bagian dari Provinsi Papua Barat.

Ia anak ketiga dari tujuh bersaudara, dari keluarga dengan latar belakang muslim. Ayahnya guru Sekolah Dasar (SD) sekaligus seorang guru mengaji di kampungnya. Fadzlan Garamatan menempuh pendidikan dasar hingga lulus SMA di Fakfak. Ia kemudian melanjutkan studi ke Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Ia lulus tahun 1984.

Fadzlan Garamatan adalah pendiri sekaligus pimpinan Pesantren Nuu Waar. Melalui pesantren itu, sejak tahun 1999, ia terus berupaya membangun manusia dari kawasan timur Indonesia. Santri yang telah lulus, ia salurkan ke jenjang pendidikan lanjutan, sebagai bagian dari kerjasama Pesantren Nuu Waar dengan berbagai institusi pendidikan di Pulau Jawa.

Dari 6.000 lebih santri yang sudah menjadi alumni, mereka tersebar sebagai dai, guru, tenaga kesehatan, bidan, dokter, PNS, polisi, tentara, dan sebagainya di kawasan Papua. Intinya, santri yang telah lulus serta telah menjalani studi lanjutan, akan kembali ke daerah asal mereka. Mengabdi serta membangun daerah masing-masing, dengan kompetensi yang ada pada mereka.

Pada Jumat, 13 September 2024 lalu itu, Fadzlan Garamatan bercerita tentang ubi jalar. Kita tahu, ubi jalar adalah makanan pokok masyarakat di Papua dan Maluku. Sebagai Pimpinan Pesantren Nuu Waar, Fadzlan Garamatan mengungkapkan, ada sejumlah donator yang menyalurkan bantuan untuk Palestina, melalui pesantren yang ia pimpin.

Ia mengelola bantuan tersebut secara strategis, dalam konteks strategi pangan. Tim kerja dari Pesantren Nuu Waar memutuskan akan menyalurkan dana donatur tersebut dalam wujud bantuan pangan berupa ubi jalar ke Palestina. Pertimbangannya, antara lain, ubi jalar relatif mudah memrosesnya, hingga siap dikonsumsi.

Selain itu, ubi jalar mengandung vitamin A, vitamin B, dan zat antioksidan. Ini adalah jenis umbi-umbian yang berasal dari Amerika Selatan dan telah dikenal di seluruh dunia sebagai tanaman pangan. Ubi jalar memiliki nilai gizi yang tinggi, mengandung banyak vitamin, mineral, dan serat. Telah lama dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang sehat dan bergizi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun