Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Abdullah Dwi Nugraha Peraih Dua Predikat Terbaik di Sekolah Polisi

15 Juli 2022   19:51 Diperbarui: 15 Juli 2022   20:11 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kombes Pol Noffan Widyayoko (kanan) memberi arahan kepada Bripda Abdullah Dwi Nugraha (kiri). Foto: Tama

Kapolda Banten Irjen Pol Prof. Dr. Rudy Heriyanto beserta isteri di SPN Polda Banten. Foto: Polda Banten
Kapolda Banten Irjen Pol Prof. Dr. Rudy Heriyanto beserta isteri di SPN Polda Banten. Foto: Polda Banten

Orangtua Motivasi Berprestasi

Untuk menjadi Bintara Polri, Nugi menjalani pendidikan selama 5 bulan di SPN Polda Banten. "Masa-masa terberat bagi saya adalah pada bulan pertama. Latihan fisik yang intens pagi-siang-malam, benar-benar menantang fisik dan psikis saya secara bersamaan," kenang Abdullah Dwi Nugraha.

Ia mengaku sempat merasa jenuh, karena kelelahan fisik dan psikis. Rekan-rekannya juga mengalami hal yang sama. "Di titik puncak rasa jenuh, berbagai nasihat orangtua berseliweran dalam ingatan. Terbayang perjuangan orangtua untuk menafkahi keluarga," ungkap Nugi, sembari mengarahkan pandangan ke ayahnya, yang menemaninya saat diwawancara.

"Saya menasihatinya, agar selalu sungguh-sungguh," timpal sang ayah, "Ini kan jalan yang diberikan Allah. Syukuri sepenuhnya, jangan sia-siakan," tukas sang ayah, mengulangi nasihat yang ia berikan kepada Nugi. Aktivitas ayah Nugi sehari-hari adalah menjadi pedagang buah-buahan.

Nugi mengaku, nasihat orangtua itulah yang ia gunakan untuk melawan rasa jenuh selama pendidikan. "Saya membandingkan, apalah beratnya tempaan fisik dan psikis yang saya jalani ini, dibandingkan dengan beratnya perjuangan orangtua saya menghidupi serta mendidik kami anak-anak mereka," lanjut Nugi dengan suara dalam.

Nugi adalah anak tengah, dengan satu kakak dan satu adik. Ayah mereka pedagang buah dan ibu mereka membantu-bantu sang ayah. Dengan kehidupan ekonomi yang demikian, Nugi memilih sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Pandeglang, jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Ia berharap setelah lulus bisa langsung bekerja, karena sudah dibekali keterampilan di SMK.

Itu strategi Nugi untuk jaga-jaga, jika tidak diterima di SPN, yang menjadi cita-cita utamanya. Alhamdulillah, ia diterima dan kini sudah menjadi Bintara Polri. Bahkan, mampu berprestasi, meraih dua predikat terbaik sekaligus.

"Saya ini anak desa, kami dari dulu hingga kini ya tinggal di desa. Saya tidak punya acuan untuk cita-cita, selain termotivasi oleh Pak Polisi yang saya tonton di televisi semasa saya kanak-kanak. Untuk perjuangan hidup, acuan saya ya orangtua, nasihat orangtua," ungkap Nugi lebih lanjut.

Dengan kata lain, tauladan orangtua serta spirit perjuangan hidup orangtua, itulah sesungguhnya kunci sukses Abdullah Dwi Nugraha di SPN Polda Banten, hingga ia mampu menjadi Bintara Polri Terbaik di sana.

Abdullah Dwi Nugraha, yang akrab disapa Nugi tersebut, berharap, perjuangannya mewujudkan cita-cita ini bisa menjadi motivasi bagi mereka yang berminat mengikuti pendidikan Kepolisian. Meski berasal dari desa, meski secara ekonomi terbatas, tetap terbuka peluang untuk berprestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun