Selasa (25/05/2021) lalu, Letnan Jenderal  Ganip Warsito dilantik sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Ia menggantikan posisi Letnan Jenderal Doni Monardo, yang berhenti dengan alasan pensiun. Bagaimana dengan insentif tenaga kesehatan dan relawan di RSDC Wisma Atlet?
Bisik-bisik Insentif Nakes
Pada Rabu (26/05/2021), sehari setelah dilantik jadi Kepala BNPB, Letnan Jenderal  Ganip Warsito langsung mengunjungi Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Dalam konteks kebencanaan nasional, RSDC Wisma Atlet berada di bawah koordinasi BNPB. Letnan Jenderal Doni Monardo semasa menjadi Kepala BNPB, juga beberapa kali mengunjungi RSDC Wisma Atlet.
Bagi saya, yang sehari-hari meliput di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, kunjungan Letjen Ganip Warsito tersebut, tentulah sesuatu yang sangat penting. Kenapa? Pertama, antisipasi untuk menghadapi kemungkinan terjadi lonjakan pasien pasca libur Lebaran. Kedua, karena sejak beberapa bulan sebelum Lebaran, isu insentif tenaga kesehatan (nakes) dan relawan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, menjadi isu yang hit.
Sudah beberapa bulan, insentif tenaga kesehatan (nakes) dan relawan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, belum cair. Mereka belum menerima insentif tersebut. Sebagai tenaga kerja dan relawan kemanusiaan, mereka biasanya menerima insentif tersebut tiap bulan. Bisik-bisik tentang belum adanya pembayaran insentif, terdengar di mana-mana.
Puluhan, bahkan ratusan nakes dan relawan yang berada di taman samping tower 2 RSDC Wisma Atlet Kemayoran itu, menjawab serentak, "Belum." Letnan Kolonel Laut M. Arifin langsung menimpali, "Mungkin masih proses. Sebagian di antara kalian sudah menerimanya. Yang pasti, secara bertahap, insentif akan mengalir ke ATM kalian masing-masing."
Para nakes dan relawan tersebut langsung serentak mengamini ucapan Letnan Kolonel Laut M. Arifin. Sosok yang satu ini, sebelumnya menjabat Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Ia memang dikenal luas di lingkungan RSDC dan akrab dengan sebagian besar nakes dan relawan di sana.
Insentif Tuntas 90 Persen
Letnan Jenderal  Ganip Warsito sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang baru, nampaknya paham akan bisik-bisik insentif tersebut. Di kunjungan perdananya ke RSDC Wisma Atlet Kemayoran pada Rabu (26/05/2021) itu, Ganip Warsito menyatakan bahwa, "Pembayaran insentif nakes dan relawan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, sudah selesai 90 persen. Sisanya, sedang dalam proses."
Ketika memberikan pernyataan tersebut, Letnan Jenderal  Ganip Warsito selaku Kepala BNPB, didampingi oleh Mayjen Tugas Ratmono selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Dalam konteks pengelolaan pasien Covid-19, duet Ganip Warsito dan Tugas Ratmono tentulah akan membawa energi baru bagi para nakes, relawan, dan para pasien.
Bagaimanapun juga, RSDC Wisma Atlet Kemayoran adalah rumah sakit darurat. Dalam situasi darurat, dibutuhkan pemimpin yang tegas dan cepat-tepat mengambil kebijakan. Apalagi di RSDC Wisma Atlet Kemayoran ada ribuan pasien dan ada ribuan nakes serta relawan. Di era media sosial kini, bisik-bisik internal dalam sekejap bisa menyebar ke publik luas.
Pemimpin yang tegas dan cepat-tepat mengambil kebijakan, tentu saja akan meminimalkan simpang-siur informasi. Pemimpin yang tegas juga akan mengurangi sas-sus serta bisik-bisik yang tidak perlu. Oh, ya, selain ketegasan tentang insentif, Letnan Jenderal  Ganip Warsito juga menyatakan akan meneruskan sejumlah kebijakan yang sudah dirintis pendahulunya, yaitu Letnan Jenderal Doni Monardo.
Menurut saya, itu pernyataan yang simpatik. Dengan demikian, ada keberlanjutan kepemimpinan sekaligus kesinambungan program. Memang, saat ini yang menjadi fokus Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah pandemi Covid-19. Tapi, mengingat Indonesia termasuk kawasan yang rawan bencana, tentu kesiap-siagaan menghadapi bencana seperti banjir dan longsor, tak kalah pentingnya.
Interaksi BNPB dan RSDC Wisma Atlet
Secara fisik, Letnan Jenderal  Ganip Warsito berkantor di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Sementara, Mayjen Tugas Ratmono selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran, berkantor di RSDC, Kemayoran. Karena Mayjen Tugas Ratmono adalah juga Kepala Pusat Kesehatan TNI, ia juga berkantor di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur.
Bagi saya, yang sehari-hari meliput di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, interaksi BNPB dan RSDC Wisma Atlet Kemayoran, cukup intens. Adakalanya konferensi pers dilakukan di lantai dasar tower 1 RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Adakalanya juga di lantai dasar Graha BNPB. Oh, ya, Mayjen Tugas Ratmono selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran, juga kerap mengadakan jumpa pers di lantai dasar Graha BNPB.
Ruangan di lantai dasar Graha BNPB tersebut di-sett sebagai studio. Saya beberapa kali meliput Mayjen Tugas Ratmono, yang sedang siaran langsung dengan sejumlah stasiun televisi di sana. Artinya, dalam konteks penanganan Covid-19, interaksi antara BNPB dengan RSDC Wisma Atlet, relatif cukup intens.
Itu di masa Letnan Jenderal Doni Monardo menjadi Kepala BNPB. Saya pikir, di era kepemimpinan Letnan Jenderal  Ganip Warsito, tentu interaksi tersebut akan lebih intensif. Karena, masa pandemi Covid-19 ini sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Dan, seluruh stakeholder di negeri ini, dengan segala daya-upaya berusaha agar negeri ini segera bangkit dari keterpurukan akibat Covid-19.
Jakarta 29-05-2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H