Ketika memberikan pernyataan tersebut, Letnan Jenderal  Ganip Warsito selaku Kepala BNPB, didampingi oleh Mayjen Tugas Ratmono selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Dalam konteks pengelolaan pasien Covid-19, duet Ganip Warsito dan Tugas Ratmono tentulah akan membawa energi baru bagi para nakes, relawan, dan para pasien.
Bagaimanapun juga, RSDC Wisma Atlet Kemayoran adalah rumah sakit darurat. Dalam situasi darurat, dibutuhkan pemimpin yang tegas dan cepat-tepat mengambil kebijakan. Apalagi di RSDC Wisma Atlet Kemayoran ada ribuan pasien dan ada ribuan nakes serta relawan. Di era media sosial kini, bisik-bisik internal dalam sekejap bisa menyebar ke publik luas.
Pemimpin yang tegas dan cepat-tepat mengambil kebijakan, tentu saja akan meminimalkan simpang-siur informasi. Pemimpin yang tegas juga akan mengurangi sas-sus serta bisik-bisik yang tidak perlu. Oh, ya, selain ketegasan tentang insentif, Letnan Jenderal  Ganip Warsito juga menyatakan akan meneruskan sejumlah kebijakan yang sudah dirintis pendahulunya, yaitu Letnan Jenderal Doni Monardo.
Menurut saya, itu pernyataan yang simpatik. Dengan demikian, ada keberlanjutan kepemimpinan sekaligus kesinambungan program. Memang, saat ini yang menjadi fokus Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah pandemi Covid-19. Tapi, mengingat Indonesia termasuk kawasan yang rawan bencana, tentu kesiap-siagaan menghadapi bencana seperti banjir dan longsor, tak kalah pentingnya.
Interaksi BNPB dan RSDC Wisma Atlet
Secara fisik, Letnan Jenderal  Ganip Warsito berkantor di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Sementara, Mayjen Tugas Ratmono selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran, berkantor di RSDC, Kemayoran. Karena Mayjen Tugas Ratmono adalah juga Kepala Pusat Kesehatan TNI, ia juga berkantor di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur.
Bagi saya, yang sehari-hari meliput di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, interaksi BNPB dan RSDC Wisma Atlet Kemayoran, cukup intens. Adakalanya konferensi pers dilakukan di lantai dasar tower 1 RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Adakalanya juga di lantai dasar Graha BNPB. Oh, ya, Mayjen Tugas Ratmono selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran, juga kerap mengadakan jumpa pers di lantai dasar Graha BNPB.
Ruangan di lantai dasar Graha BNPB tersebut di-sett sebagai studio. Saya beberapa kali meliput Mayjen Tugas Ratmono, yang sedang siaran langsung dengan sejumlah stasiun televisi di sana. Artinya, dalam konteks penanganan Covid-19, interaksi antara BNPB dengan RSDC Wisma Atlet, relatif cukup intens.
Itu di masa Letnan Jenderal Doni Monardo menjadi Kepala BNPB. Saya pikir, di era kepemimpinan Letnan Jenderal  Ganip Warsito, tentu interaksi tersebut akan lebih intensif. Karena, masa pandemi Covid-19 ini sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Dan, seluruh stakeholder di negeri ini, dengan segala daya-upaya berusaha agar negeri ini segera bangkit dari keterpurukan akibat Covid-19.