Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Insentif Nakes, Ganip Warsito Energi Baru Wisma Atlet

29 Mei 2021   09:50 Diperbarui: 29 Mei 2021   10:03 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Letnan Kolonel Laut M. Arifin selaku Koordinator Hubungan Masyarakat RSDC Wisma Atlet Kemayoran bersama para tenaga kesehatan dan para relawan. Mereka telah bekerja untuk menyelamatkan anak-anak bangsa dari Covid-19. Mereka tentu berhak mendapatkan apa yang memang menjadi hak mereka. Foto: isson khairul

Selasa (25/05/2021) lalu, Letnan Jenderal  Ganip Warsito dilantik sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Ia menggantikan posisi Letnan Jenderal Doni Monardo, yang berhenti dengan alasan pensiun. Bagaimana dengan insentif tenaga kesehatan dan relawan di RSDC Wisma Atlet?

Bisik-bisik Insentif Nakes

Pada Rabu (26/05/2021), sehari setelah dilantik jadi Kepala BNPB, Letnan Jenderal  Ganip Warsito langsung mengunjungi Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Dalam konteks kebencanaan nasional, RSDC Wisma Atlet berada di bawah koordinasi BNPB. Letnan Jenderal Doni Monardo semasa menjadi Kepala BNPB, juga beberapa kali mengunjungi RSDC Wisma Atlet.

Bagi saya, yang sehari-hari meliput di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, kunjungan Letjen Ganip Warsito tersebut, tentulah sesuatu yang sangat penting. Kenapa? Pertama, antisipasi untuk menghadapi kemungkinan terjadi lonjakan pasien pasca libur Lebaran. Kedua, karena sejak beberapa bulan sebelum Lebaran, isu insentif tenaga kesehatan (nakes) dan relawan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, menjadi isu yang hit.

Sudah beberapa bulan, insentif tenaga kesehatan (nakes) dan relawan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, belum cair. Mereka belum menerima insentif tersebut. Sebagai tenaga kerja dan relawan kemanusiaan, mereka biasanya menerima insentif tersebut tiap bulan. Bisik-bisik tentang belum adanya pembayaran insentif, terdengar di mana-mana.

Letnan Kolonel Laut M. Arifin selaku Koordinator Hubungan Masyarakat RSDC Wisma Atlet Kemayoran bersama para tenaga kesehatan dan para relawan. Mereka telah bekerja untuk menyelamatkan anak-anak bangsa dari Covid-19. Mereka tentu berhak mendapatkan apa yang memang menjadi hak mereka. Foto: isson khairul
Letnan Kolonel Laut M. Arifin selaku Koordinator Hubungan Masyarakat RSDC Wisma Atlet Kemayoran bersama para tenaga kesehatan dan para relawan. Mereka telah bekerja untuk menyelamatkan anak-anak bangsa dari Covid-19. Mereka tentu berhak mendapatkan apa yang memang menjadi hak mereka. Foto: isson khairul
Bahkan, ketika acara buka puasa bersama nakes dan relawan di taman samping tower 2 RSDC Wisma Atlet Kemayoran, pada Rabu (26/04/2021) lalu, keterlambatan pembayaran insentif tersebut juga mengemuka. Letnan Kolonel Laut M. Arifin selaku Koordinator Hubungan Masyarakat RSDC Wisma Atlet Kemayoran ketika itu bertanya, "Insentif sudah cair, kan?"

Puluhan, bahkan ratusan nakes dan relawan yang berada di taman samping tower 2 RSDC Wisma Atlet Kemayoran itu, menjawab serentak, "Belum." Letnan Kolonel Laut M. Arifin langsung menimpali, "Mungkin masih proses. Sebagian di antara kalian sudah menerimanya. Yang pasti, secara bertahap, insentif akan mengalir ke ATM kalian masing-masing."

Para nakes dan relawan tersebut langsung serentak mengamini ucapan Letnan Kolonel Laut M. Arifin. Sosok yang satu ini, sebelumnya menjabat Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Ia memang dikenal luas di lingkungan RSDC dan akrab dengan sebagian besar nakes dan relawan di sana.

Insentif Tuntas 90 Persen

Letnan Jenderal  Ganip Warsito sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang baru, nampaknya paham akan bisik-bisik insentif tersebut. Di kunjungan perdananya ke RSDC Wisma Atlet Kemayoran pada Rabu (26/05/2021) itu, Ganip Warsito menyatakan bahwa, "Pembayaran insentif nakes dan relawan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, sudah selesai 90 persen. Sisanya, sedang dalam proses."

Letnan Jenderal Ganip Warsito sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan, pembayaran insentif nakes dan relawan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, sudah selesai 90 persen. Sisanya, sedang dalam proses. Pemimpin yang tegas dan cepat-tepat mengambil kebijakan, tentulah sangat dibutuhkan. Foto: cnnindonesia.com
Letnan Jenderal Ganip Warsito sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan, pembayaran insentif nakes dan relawan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, sudah selesai 90 persen. Sisanya, sedang dalam proses. Pemimpin yang tegas dan cepat-tepat mengambil kebijakan, tentulah sangat dibutuhkan. Foto: cnnindonesia.com
Pernyataan tegas Letnan Jenderal  Ganip Warsito tersebut, tentu saja menyenangkan banyak pihak. Khususnya, para nakes dan relawan. Dalam konteks kepemimpinan, ketegasan yang demikian memang diperlukan. Juga, kejelasan. Karena, membiarkan bisik-bisik insentif mengambang tanpa kejelasan, justru bisa menimbulkan dampak negatif terhadap keberadaan manajemen kerumahsakitan RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

Ketika memberikan pernyataan tersebut, Letnan Jenderal  Ganip Warsito selaku Kepala BNPB, didampingi oleh Mayjen Tugas Ratmono selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Dalam konteks pengelolaan pasien Covid-19, duet Ganip Warsito dan Tugas Ratmono tentulah akan membawa energi baru bagi para nakes, relawan, dan para pasien.

Bagaimanapun juga, RSDC Wisma Atlet Kemayoran adalah rumah sakit darurat. Dalam situasi darurat, dibutuhkan pemimpin yang tegas dan cepat-tepat mengambil kebijakan. Apalagi di RSDC Wisma Atlet Kemayoran ada ribuan pasien dan ada ribuan nakes serta relawan. Di era media sosial kini, bisik-bisik internal dalam sekejap bisa menyebar ke publik luas.

Pemimpin yang tegas dan cepat-tepat mengambil kebijakan, tentu saja akan meminimalkan simpang-siur informasi. Pemimpin yang tegas juga akan mengurangi sas-sus serta bisik-bisik yang tidak perlu. Oh, ya, selain ketegasan tentang insentif, Letnan Jenderal  Ganip Warsito juga menyatakan akan meneruskan sejumlah kebijakan yang sudah dirintis pendahulunya, yaitu Letnan Jenderal Doni Monardo.

Menurut saya, itu pernyataan yang simpatik. Dengan demikian, ada keberlanjutan kepemimpinan sekaligus kesinambungan program. Memang, saat ini yang menjadi fokus Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah pandemi Covid-19. Tapi, mengingat Indonesia termasuk kawasan yang rawan bencana, tentu kesiap-siagaan menghadapi bencana seperti banjir dan longsor, tak kalah pentingnya.

Isson Khairul dari Kompasiana bersama para tenaga kesehatan dengan alat pelindung diri (APD) lengkap di area antara tower 3 dan tower 4 RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Mengelola ribuan tenaga kesehatan di RSDC yang berasal dari berbagai wilayah tanah air, tentulah dibutuhkan manajemen kerumahsakitan yang kuat. Foto: isson khairul
Isson Khairul dari Kompasiana bersama para tenaga kesehatan dengan alat pelindung diri (APD) lengkap di area antara tower 3 dan tower 4 RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Mengelola ribuan tenaga kesehatan di RSDC yang berasal dari berbagai wilayah tanah air, tentulah dibutuhkan manajemen kerumahsakitan yang kuat. Foto: isson khairul

Interaksi BNPB dan RSDC Wisma Atlet

Secara fisik, Letnan Jenderal  Ganip Warsito berkantor di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Sementara, Mayjen Tugas Ratmono selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran, berkantor di RSDC, Kemayoran. Karena Mayjen Tugas Ratmono adalah juga Kepala Pusat Kesehatan TNI, ia juga berkantor di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur.

Bagi saya, yang sehari-hari meliput di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, interaksi BNPB dan RSDC Wisma Atlet Kemayoran, cukup intens. Adakalanya konferensi pers dilakukan di lantai dasar tower 1 RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Adakalanya juga di lantai dasar Graha BNPB. Oh, ya, Mayjen Tugas Ratmono selaku Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran, juga kerap mengadakan jumpa pers di lantai dasar Graha BNPB.

Ruangan di lantai dasar Graha BNPB tersebut di-sett sebagai studio. Saya beberapa kali meliput Mayjen Tugas Ratmono, yang sedang siaran langsung dengan sejumlah stasiun televisi di sana. Artinya, dalam konteks penanganan Covid-19, interaksi antara BNPB dengan RSDC Wisma Atlet, relatif cukup intens.

Itu di masa Letnan Jenderal Doni Monardo menjadi Kepala BNPB. Saya pikir, di era kepemimpinan Letnan Jenderal  Ganip Warsito, tentu interaksi tersebut akan lebih intensif. Karena, masa pandemi Covid-19 ini sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Dan, seluruh stakeholder di negeri ini, dengan segala daya-upaya berusaha agar negeri ini segera bangkit dari keterpurukan akibat Covid-19.

Jakarta 29-05-2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun