Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Nasib Parfi 56, Debby dan Marcella Pilih "Kubu Sebelah"?

8 November 2019   11:26 Diperbarui: 8 November 2019   20:57 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aksi Kubu-kubuan
Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) adalah organisasi profesi, yang seharusnya mengedepankan profesionalisme. Sesuai namanya, juga seharusnya mengutamakan persatuan. Ki Kusumo menyebut, dalam setiap kegiatan yang diadakan, kita-kita selalu diminta membiayai, namun kita tidak dilibatkan.

Ki Kusumo cs juga mempertanyakan, kenapa ulang tahun Parfi 56 yang ketiga, tidak diadakan? Mereka menduga, kubu pendiri Debby Cinthya Dewi cs serta Marcella Zalianty selaku Ketua Parfi 56, dengan sengaja "menghapus" jejak para pendiri yang tidak sekubu dengan mereka.

Tindakan Debby Cinthya Dewi cs dan Marcella Zalianty yang demikian, menurut Ki Kusumo, sudah masuk kategori pengkhianatan. Mereka bukan saja telah mengkhianati pendiri Parfi 56 yang lain, tapi sekaligus mengkhianati insan film, yang punya niat baik untuk membenahi organisasi profesi ini.

Dari penelusuran saya, sejauh ini kubu pendiri Debby Cinthya Dewi cs serta Marcella Zalianty, belum bereaksi atas pernyataan Ki Kusumo cs yang dilansir di berbagai media, sejak Senin (04/11/2019) tersebut.

Friksi serta perbedaan dalam organisasi, sesungguhnya adalah hal yang lumrah. Mestinya, ke-13 orang pendiri Parfi 1956, duduk serta berembug bersama. Untuk apa? Ya, untuk mencapai tujuan bersama: agar Parfi jadi bersih, terhormat, dan dicintai masyarakat.

Di tengah peluang industri kreatif yang demikian besar, aksi kubu-kubuan di tubuh Parfi 56, tentulah kontra-produktif. Sebagai organisasi insan film, mestinya ke-13 orang pendiri Parfi 1956 mampu menyelesaikan konflik internal tersebut, secara kreatif.

Jangan sampai foto buram di Kompas.com tersebut, menjadi gambaran nyata tentang keburaman organisasi insan film ini. Ayo berkarya, setop berkonflik!

Jakarta, 08 November 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun