Aksi Kubu-kubuan
Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) adalah organisasi profesi, yang seharusnya mengedepankan profesionalisme. Sesuai namanya, juga seharusnya mengutamakan persatuan. Ki Kusumo menyebut, dalam setiap kegiatan yang diadakan, kita-kita selalu diminta membiayai, namun kita tidak dilibatkan.
Ki Kusumo cs juga mempertanyakan, kenapa ulang tahun Parfi 56 yang ketiga, tidak diadakan? Mereka menduga, kubu pendiri Debby Cinthya Dewi cs serta Marcella Zalianty selaku Ketua Parfi 56, dengan sengaja "menghapus" jejak para pendiri yang tidak sekubu dengan mereka.
Tindakan Debby Cinthya Dewi cs dan Marcella Zalianty yang demikian, menurut Ki Kusumo, sudah masuk kategori pengkhianatan. Mereka bukan saja telah mengkhianati pendiri Parfi 56 yang lain, tapi sekaligus mengkhianati insan film, yang punya niat baik untuk membenahi organisasi profesi ini.
Dari penelusuran saya, sejauh ini kubu pendiri Debby Cinthya Dewi cs serta Marcella Zalianty, belum bereaksi atas pernyataan Ki Kusumo cs yang dilansir di berbagai media, sejak Senin (04/11/2019) tersebut.
Friksi serta perbedaan dalam organisasi, sesungguhnya adalah hal yang lumrah. Mestinya, ke-13 orang pendiri Parfi 1956, duduk serta berembug bersama. Untuk apa? Ya, untuk mencapai tujuan bersama: agar Parfi jadi bersih, terhormat, dan dicintai masyarakat.
Di tengah peluang industri kreatif yang demikian besar, aksi kubu-kubuan di tubuh Parfi 56, tentulah kontra-produktif. Sebagai organisasi insan film, mestinya ke-13 orang pendiri Parfi 1956 mampu menyelesaikan konflik internal tersebut, secara kreatif.
Jangan sampai foto buram di Kompas.com tersebut, menjadi gambaran nyata tentang keburaman organisasi insan film ini. Ayo berkarya, setop berkonflik!
Jakarta, 08 November 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H