Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Sensasi Jack Ma

30 Agustus 2017   13:50 Diperbarui: 30 Agustus 2017   20:52 3582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal itu dikemukakan Achmad Zaky, ketika memberi kuliah umum kepada mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) di Kampus ITB Bandung, beberapa waktu lalu. Thomas T. Lembong, semasa menjadi Menteri Perdagangan, menilai, mutu dan konsistensi produk UKM Indonesia, sudah cukup baik. Bahkan di regional, maupun di tingkat global, produk UKM kita kompetitif dan bisa bersaing. Dibandingkan dengan negara lain, produk UKM kita benar-benar kalah promosi dan kalah dalam hal kemasan produk. Hal itu diungkapkan Thomas T. Lembong ketika membuka Pameran Pangan Nusa dan Pameran Produk Dalam Negeri di Jakarta, pada Kamis (05/11/2015).

Apa yang dikemukakan Achmad Zaky dan Thomas T. Lembong tersebut, tentu tidak bisa dipisahkan dengan kebijakan pemerintah menunjuk Jack Ma sebagai penasihat e-commerce Indonesia. Karena, kemudahan bertransaksi secara online, bila tidak didukung oleh ketersediaan produk yang berkualitas di laman daring, hanya akan mengecewakan warganet. Menurut saya, sudah sepatutnya Jack Ma juga diberi ruang, demi meningkatkan performa pelaku UKM kita. Hingga, sejumlah kelemahan yang ada, bisa teratasi. Hal ini tentu akan berlanjut, dengan semakin beragamnya produk yang mereka hasilkan.

Untuk mendapatkan gambaran dinamika e-commerce di negeri kita, ini hasil riset W&S Indonesia Digital Marketing tahun 2015: Lazada menjelma sebagai toko online raksasa terpopuler di Indonesia. Anak perusahaan Lazada Group yang berkantor pusat di Singapura itu, mengungguli perusahaan e-commerce lokal. Foto: katadata.co.id
Untuk mendapatkan gambaran dinamika e-commerce di negeri kita, ini hasil riset W&S Indonesia Digital Marketing tahun 2015: Lazada menjelma sebagai toko online raksasa terpopuler di Indonesia. Anak perusahaan Lazada Group yang berkantor pusat di Singapura itu, mengungguli perusahaan e-commerce lokal. Foto: katadata.co.id
Sebagai gambaran, pada tahun 2016, jumlah pelapak di Bukalapak, ada 1,3 juta, dengan sekitar 107 produk. Sementara, penjual di Tokopedia lebih dari 1 juta, dengan 40 juta produk yang siap dibeli dengan harga terbaik dan transparan. Di tengah bergairahnya Bukalapak  dan Tokopedia, pemilik e-commerce Elevenia, justru melepas kepemilikannya ke pihak lain. Dian Siswarini, CEO XL Axiata, salah satu pemilik Elevenia, mengungkapkan, e-commerce sudah crowded dengan investasi besar dari luar. Dalam bisnis e-commerce, kata Dian Siswarini: winner takes all, yang besar yang akan menang.

Nah, akan seperti apa performa UKM kita, setelah penunjukan Jack Ma? Akan seperti apa pula peta kompetisi bisnis e-commerce di tanah air? Dalam waktu yang tidak terlalu lama, kita tentu akan mendapatkan jawabannya. Karena, hukum bisnis itu keuntungan, benefit: business is business.

isson khairul --dailyquest.data@gmail.com

Jakarta, 30 Agustus 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun