Pada Selasa (30/5/2017), saya sengaja ngabuburit ke empat halte Transjakarta yang menjual sembako murah. Saya tiba di halte Manggarai, sekitar pukul 15.00 WIB. Rak sembako ada di sana tapi belum ada petugas yang menjaga. Belum siap untuk jualan. Dari informasi yang saya peroleh, kios sembako murah di halte Transjakarta beroperasi sejak pukul 16.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.
Kemudian, saya melanjutkan ngabuburit ke halte Transjakarta Kota. Tiba di sana sekitar pukul 15.45 WIB. Petugas yang berjaga di sana namanya Vilia. Ia nampak asyik menata sembako untuk dijual. Meski belum siap jualan, beberapa penumpang sudah mengerubungi rak. Sembako murah tersebut cukup mendapat perhatian. Selanjutnya, saya bergerak di halte Transjakarta Harmoni. Wah, di sini animo penumpang cukup tinggi. Maklum, halte Harmoni adalah halte transit yang cukup padat.
Di halte Harmoni, petugas yang berjaga juga melayani pembelian secara cash. Selanjutnya, petugas tersebut menggunakan e-money BCA miliknya agar transaksi tersebut terdata secara online. Ini adalah inisiatif petugas untuk menjembatani transaksi oleh pembeli yang saldo e-money mereka tidak cukup untuk membeli sembako. Hal yang demikian juga saya saksikan di halte Transjakarta Dukuh Atas I. Uniknya, yang membeli sembako murah tersebut bukan hanya kaum ibu, tapi juga bapak-bapak.
Kerjasama dengan BUMD DKI Jakarta
Transjakarta tentu saja tidak sendirian menjalankan program sembako murah ini. Sejak awal, program ini dirancang serta digulirkan Transjakarta bersama beberapa badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta. Sinergi sejumlah badan usaha ini tentu saja merupakan hal positif untuk bersama-sama menyejahterakan warga Jakarta. Ego sektoral, sudah seharusnya dikikis, karena kebersamaan adalah kunci penting di era kekinian.
Dari kunjungan saya ke empat halte Transjakarta tersebut, saya melihat keberadaan kios sembako murah ini memiliki peluang untuk dikembangkan lebih jauh. Penumpang yang tidak sempat ke pasar, bisa memanfaatkan kios sebagai tempat belanja. Selain itu, harga yang ditawarkan cukup kompetitif dibandingkan di pasar. Memang, perlu pembenahan di sana-sini agar keberadaan kios sembako tersebut tidak menghambat gerak penumpang dalam halte.
isson khairul –dailyquest.data@gmail.com
Jakarta, 31 Mei 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H