Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Satu Suhu dan Dua Pendekar dalam Bedah Buku Sumpah Pemuda di Kompasiana

27 Oktober 2015   09:04 Diperbarui: 27 Oktober 2015   09:14 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/karena-sumpah-pemuda-kita-telah-merdeka-17-tahun-sebelum-proklamasi_561b087d359373a8118608d0

Buku tentang Sumpah Pemuda ini, ditulis oleh 24 Kompasianer. Buku ini mendapat kehormatan untuk dibahas oleh Tjiptadinata Effendi, Kompasianer of the Year 2014.

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/dari-kompasianer-of-the-year-dengan-spirit-sumpah-pemuda-untuk-indonesia_562da1e240afbd0a0694b491

--------------------------

[1] Unggul Sagena adalah mahasiswa pascasarjana di sebuah sekolah kebijakan dan sekolah perencanaan di Bogor, Jawa Barat. Pernah menjadi delegasi PPI di sebuah negara kecil di Eropa dan delegasi alumni PPI untuk mengikuti Kongres dalam rangkaian International Symposium of OISAA (Simposium Internasional PPI Dunia) di Thailand (2013), Jepang (2014), dan Singapura (2015). PPI adalah Perhimpunan Pelajar Indonesia, organisasi pelajar (biasanya pelajar universitas alias mahasiswa) Indonesia, yang sedang belajar di luar negeri.

[2] Ismail Suardi Wekke saat ini bermukim di Sorong, Papua Barat. Berpartisipasi dalam kegiatan nasional maupun internasional, sejak diamanahkan sebagai Ketua Pelaksana Unit Hubungan Internasional IAIN Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan, tahun 2002. Setelah menyelesaikan program doktoral di Universiti Kebangsaan Malaysia, diangkat menjadi Pelaksana Tugas Kepala Pusat Bahasa, sekaligus Kepala Pusat Penjaminan Mutu, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong, tahun 2010. Sejak tahun 2012, menjadi Kepala Pusat Penjaminan Mutu STAIN Sorong. Bersama-sama dengan Kompasianer menerbitkan buku 36 Kompasianer Merajut Indonesia (2013), dan Pancasila Rumah Kita Bersama (2014).

[3] Tjiptadinata Effendi aktif menulis di Kompasiana, sejak 15 Oktober 2012. Saking aktif dan produktifnya menulis, ia dinobatkan sebagai Kompasianer of The Year tahun 2014. Sebagian tulisannya sudah diterbitkan sebagai buku. Semasa kanak-kanak, namanya Kim Liong. Namun, dalam surat-surat resmi, termasuk Ijazah, Passport, dan Surat Izin Mengemudi (SIM), namanya Tjiptadinata Effendi. Ia berasal dari Padang, Sumatera Barat. Semasa remaja, ia sekolah di SMA Don Bosco, Padang, yang berdekatan dengan Museum Adityawarman dan tak berapa jauh dari Pusat Kesenian Padang (Taman Budaya Padang). Istrinya, Roselina Tjiptadinata, juga aktif menulis di Kompasiana. Sang istri adalah adik kelasnya di SMA Don Bosco. Kini, Tjiptadinata Effendi bermukim di Wollongong, kota terbesar ketiga di negara bagian New South Wales, Australia, setelah Sydney dan Newcastle. Wollongong berada sekitar 80 kilometer sebelah selatan Sydney.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun