Lemahnya daya beli masyarakat, sudah berimbas pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Padahal, sektor UMKM adalah tempat bertumpu hidup 98 juta pekerja rakyat.
Petani jagung sudah meningkatkan produksi jagung nasional. Impor jagung sudah dihentikan. Industri pakan ternak sudah siap menyerap jagung nasional. Tapi, tata niaganya belum tertangani.
-----------------------------
[1] Penduduk miskin sangat rentan terhadap gejolak ekonomi. Apalagi, mengingat sistem perlindungan sosial di Indonesia sangat buruk. Selengkapnya, silakan baca Kemiskinan dan Ketimpangan setelah 70 Tahun Merdeka, yang dilansir kompasiana.com, pada Senin l 17 Agustus 2015 l 19:44:53 WIB.
[2] Masih banyak daerah yang tingkat rasio Gini-nya lebih tinggi dari rata-rata nasional, yang berada pada kisaran 0,44 dan 0,45. Selengkapnya, silakan baca Kesenjangan Masyarakat Saat Ini Sama dengan Situasi sebelum Krisis 1997, yang dilansir kompas.com, pada Senin l 8 Desember 2014 | 10:10 WIB.
[3] Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015, target pertumbuhan ekonomi disepakati 5,7 persen. Pemerintah kembali merevisi target pertumbuhan ekonomi 2015. Revisi ini yang kedua, setelah Mei lalu, Kementerian Keuangan mengubah target pertumbuhan menjadi 5,4 persen. Pada 2 Juli, target direvisi lagi menjadi 5,2 persen. Selengkapnya, silakan baca Memaknai Revisi Pertumbuhan, yang dilansir print.kompas.com, pada Senin | 4 Juli 2015.
[4] Setiap tahun sekira 1,8 juta anak Indonesia putus sekolah. Penyebab utama adalah mahalnya biaya sekolah sehingga pendidikan terkesan hanya milik orang kaya. Amanat UUD 1945 belum sepenuhnya dilakukan pemerintah, meski sudah 70 tahun negara ini merdeka. Selengkapnya, silakan baca 1,8 Juta Anak Putus Sekolah Setiap Tahun, yang dilansir okezone.com, pada Sabtu l 2 Mei 2015 l 14:03 WIB.
[5] Untuk mewujudkan wajib belajar 12 tahun, di setiap kecamatan harus ada SMA/SMK pada tahun 2019. Namun, sampai saat ini, dari 6.994 jumlah total kecamatan di Indonesia, masih ada 900 kecamatan yang belum memiliki SMA/SMK. Selengkapnya, silakan baca 900 Kecamatan Belum Memiliki SMA/SMK, yang dilansir print.kompas.com, pada Rabu Siang | 12 Agustus 2015 l 16:11 WIB.
[6] Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, nilai total simpanan mencapai Rp 4.411,686 triliun, hingga akhir Juni 2015. Angka ini naik dari bulan sebelumnya, sebesar Rp 83,52 triliun. Selengkapnya, silakan baca Rakyat RI Simpan Uang Rp 4.411 Triliun di Bank, yang dilansir liputan6.com, pada Selada l 04 Agustus 2015 l 21:56 WIB.