Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pesan Wisata dari Changsha, dari Tanah Kelahiran Pemimpin China, Mao Zedong

16 Agustus 2015   08:10 Diperbarui: 16 Agustus 2015   12:07 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta, 16 Agustus 2015

----------------------------

Museum Benteng Heritage, Kota Tangerang, Banten. Posisinya bersebelahan dengan Kelenteng Boen Tek Bio. Museum itu salah satu jejak peninggalan Cina Benteng di Tangerang.

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/museum-benteng-heritage-menyusuri-jejak-cina-benteng-dan-menjaga-spirit-leluhur_5500c182a33311bb74511fc7

Pemerintah China gencar mengembangkan industri. Para petani yang bekerja di ladang, ditarik untuk bekerja di pabrik-pabrik. Para petani juga bekerja di industri pengolahan.

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/strategi-cina-sejahterakan-petani-dan-kembangkan-industri_55009b82a333117c6f511912

---------------------------

[1] Xu Yun, Kepala Dinas Pariwisata Hunan, mengungkapkan hal itu saat Kementerian Pariwisata Indonesia menggelar Promosi Wisata Indonesia di Changsha. Ia sangat senang dengan adanya promosi wisata tersebut. Pada saat yang sama, Kepala Bidang Misi Penjualan Luar Negeri Wilayah Asia Pasifik, Kementerian Pariwisata, Jordi Paliama, menilai potensi wisatawan dari Changsha yang besar, membuat pemerintah mempertimbangkan untuk mempermudah akses dari Changsha ke Indonesia. Selengkapnya, silakan baca Changsha Ingin Layanan Lebih Mudah, yang dilansir print.kompas.com, pada Sabtu | 15 Agustus 2015.

[2] Negeri Tirai Bambu atau Cina atau Tiongkok atau China atau Tionghoa adalah sejumlah penyebutan yang kerap digunakan di berbagai media dan forum resmi di Indonesia. Tahun 2013, budayawan Remy Sylado mengkritik penggunaan istilah China yang dianjurkan oleh Kedutaan Besar Republik Rakyat Cina (RRC) di Jakarta. Menurut dia, istilah itu merupakan pemaksaan yang bersifat politis. Dia merujuk pada terbitnya surat edaran yang dikeluarkan Kedubes RRC di Jakarta kepada sejumlah media massa. Isi surat edaran tersebut menyerukan media menggunakan istilah China, bukan Cina. Selengkapnya, silakan baca Perbedaan Cina dan China Versi Remy Sylado, yang dilansir tempo.co, pada Minggu l 20 Oktober 2013 | 18:39 WIB. Pada tahun 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengganti kata Cina menjadi Tiongkok melalui Keputusan Presiden. Selengkapnya, silakan baca Remy Sylado Kritik Keppres Soal Tiongkok, yang dilansir tempo.co, pada Sabtu l 29 Maret 2014 | 16:32 WIB.

[3] Arief Yahya menjelaskan, sejak Januari hingga November 2014, jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia, sebanyak 883.725 orang. Itu menempatkan Tiongkok di urutan keempat, setelah turis dari Singapura sebanyak 1,32 juta, dari Malaysia 1,12 orang, dan wisatawan dari Australia 996.032. Atas dasar itu, Arief Yahya optimistis, pada akhir tahun 2015, kunjungan wisatawan dari Tiongkok terealisasi dua juta orang. Hal ini sudah ia bicarakan dengan pejabat pariwisata Tiongkok, China National Tourism Administration (CNTA), saat kunjungan kerja ke Tiongkok, 11-13 Januari 2015.

[4] Jumlah pengguna internet di China terus meningkat, mendekati angka 650 juta orang, per Januari 2015. Menurut Pusat Informasi Jaringan Internet China, China Internet Network Information Center (CNNIC), sebagaimana dilaporkan kantor berita resmi Xinhua, ada 648 juta pengguna internet di China pada akhir tahun 2014. Jumlah itu menunjukkan peningkatan lebih dari 30 juta, sejak akhir tahun 2013.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun