Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Demi Keluarga Sejahtera, Demi Berarti Bagi Sesama, Menikah Dini Bukanlah Pilihan

10 Juli 2015   08:15 Diperbarui: 10 Juli 2015   08:15 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[2] BKKBN bermula dari Perkumpulan Keluarga Berencana, pada 23 Desember 1957, di gedung Ikatan Dokter Indonesia. Pada tahun 1967, Presiden Soeharto menandatangani Deklarasi Kependudukan Dunia, yang berisikan kesadaran betapa pentingnya menentukan atau merencanakan jumlah anak dan menjarangkan kelahiran dalam keluarga, sebagai hak asasi manusia. Upaya mengendalikan jumlah penduduk sebagai program nasional, mulai dicanangkan pemerintah sejak 29 Juni 1970.

[3] Data tersebut diungkapkan Djamilah, koordinator penelitian dampak negatif pernikahan dini dari Pusat Kajian Gender dan Seksualitas (PSGS), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), dalam diskusi Relevansi UU Perkawinan dalam Pemenuhan Hak-hak Anak, di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, pada Senin (27/4/2015).

[4] Data tersebut dikemukakan Tjondrorini, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, di sela-sela rapat kerja daerah Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Gradhika Bhakti Praja , Jl. Pahlawan No. 9, Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa (5/5/2015).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun