Koneksi WiFi Gratis di 10.000 Titik
Bersamaan dengan pengembangan wilayah sasaran tersebut, Rizki Taufiqurrahman Hamzah mengungkapkan rencana khusus Oxygen.id, yaitu memasang fasilitas WiFi Gratis di 10.000 titik di seantero DKI Jakarta. Ini bagian dari upaya Oxygen.id untuk melayani warga DKI Jakarta, dengan memenuhi oksigen ibukota ini dengan Oxygen.id. Artinya, tiap warga DKI Jakarta, setelah terkoneksi dengan Oxygen.id, maka ke arah manapun mereka move on, mereka tak akan kehilangan akses dengan internet di perangkat mobile[5] mereka.
Hal tersebut tentu saja akan membuka peluang bagi banyak pihak. Mereka yang saat ini menjadi produsen, memiliki kesempatan untuk mempercepat proses guna memperluas skala bisnis. Mereka yang berada di posisi pemasar, tentulah semakin tertantang untuk mengeksplorasi strategi kreatif guna memikat calon konsumen secara online. Konsumen juga memiliki kesempatan yang luas untuk meng-compare tiap produk dan jasa dengan seketika, karena keberadaan fasilitas WiFi Gratis di 10.000 titik dari Oxygen.id.
Artinya, produsen makin tangkas, pemasar kian kreatif, dan konsumen kian cermat. Tahap inilah barangkali yang disebut sebagai value conscious consumer, konsumen sadar nilai. Hanya produk dan jasa yang benar-benar mereka butuhkan, yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka, yang akan mereka beli. Dengan kata lain, pada tahap tersebut kelak, tingkat persaingan menjadi merata di sebagian besar lini produk dan jasa. Hanya mereka yang tangguh yang akan mampu untuk tumbuh.
Jakarta, 4 Juli 2015 Â Â Â Â Â Â
-------------------------------------
Oksigen DKI Jakarta bakal dipenuhi Oxygen.id, warga Jakarta makin leluasa mencermati transparansi data Pemprov DKI Jakarta
-----------------------------------
[1] Oxygen.id mengapresiasi pelaku bisnis di segmen Small Office Home Office (SOHO), dengan menyediakan solusi internet Unlimited berkecepatan tinggi, melalui media Fiber Optic sebagai media penghantaran data. Tersedia pilihan bandwidth mulai dari 10 Mbps hingga 1 Gbps dengan harga yang kompetitif. Setidaknya, sejak tahun 2000-an, makin banyak orang yang bekerja atau berkantor di rumah. Lebih leluasa mengelola waktu dan bisa mengurangi tekanan psikis akibat kemacetan lalu lintas, begitu umumnya alasan mereka berkantor di rumah.