Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Dengan Oksigen Kita Bernapas, dengan ”Oxygen” Kita Kembangkan Kreativitas

4 Juli 2015   04:47 Diperbarui: 4 Juli 2015   04:47 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai sebuah brand di industri telekomunikasi, Oxygen.id memang sebuah brand baru. Pertanyaannya, bagaimana sebuah brand baru, mampu menghadirkan akses internet yang cepat dan stabil? Bahkan, dengan kecepatan up to 1 Gbps, melalui jaringan Fiber Optic. Jawabannya bisa kita susuri dari seorang anak bangsa bernama Galumbang Menak Simanjuntak. Pria ini lahir di Tarutung, 17 Januari 1966.

Kita tahu, Tarutung adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara, yang berjarak sekitar 294 kilometer dari pusat Kota Medan. Masyarakat Tarutung secara turun-temurun, hidup dari menenun Ulos dengan tangan, bukan mesin. Benang, helai demi helai, ditata dengan cermat menjadi selembar Ulos, kain tenun yang bernilai tinggi, yang senantiasa hadir dalam tiap acara adat Batak. Seorang perempuan antropolog senior asal Kanada, Sandra Niessen[2], sejak tahun 1979, dengan tekun melakukan studi tentang Ulos. Tahun 2009, Sandra Niessen menerbitkan buku Legacy in Cloth: Batak Textiles of Indonesia, yang menghimpun 100 motif desain Ulos.

Dari kecamatan yang memiliki tradisi tinggi menenun benang helai demi helai itulah lulusan Jurusan Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Indonesia, ini berasal. Galumbang Menak Simanjuntak memelihara kecermatan tradisi menenun tersebut. Namun, yang ia tenun, yang ia tata dengan cermat, bukan benang, tapi jaringan internet, jaringan telekomunikasi. Sejak mendirikan perusahaan Mora Telematika Indonesia tahun 2000, yang merupakan induk Oxygen.id, Galumbang Menak Simanjuntak serius menggarap bisnis jaringan telekomunikasi.

Proyek perdana yang ditanganinya adalah membangun jaringan telekomunikasi internasional, Jakarta–Batam-Singapura melalui microwave. Kemudian, ia lanjutkan dengan membangun jaringan kabel Fiber Optic[3]. Di Singapura, Mora Telematika Indonesia, yang kerap disingkat Moratel, mendirikan Mora International, operator sekaligus pemegang lisensi jaringan kabel di Singapura. Berjuta orang Indonesia telah melintasi Orchard Road Singapura, tapi tak banyak yang menyadari bahwa Galumbang Menak Simanjuntak adalah putra bangsa kita yang membangun jaringan kabel Fiber Optic di sepanjang jalan utama Singapura tersebut.

Itu hanya salah satu contoh keseriusan serta keandalan Moratel, induk dari Oxygen.id, dalam membangun serta mengelola jaringan telekomunikasi Fiber Optic. Dari sejumlah proyek telekomunikasi yang ditangani Moratel di Singapura, kita tahu bahwa induk Oxygen.id ini turut berkontribusi pada kecanggihan jaringan internet di Negeri Singa tersebut. Spirit kecanggihan itu pulalah yang diimplementasikan Galumbang Menak Simanjuntak di bumi Indonesia. ”Saat ini, Oxygen.id merupakan layanan internet pertama di Indonesia, dengan kecepatan 10 Mbps hingga 1 Gbps, berbasis teknologi Fiber Optic,” ujar Yeni Kurnaen, Marketing & Communication Manager Oxygen.id, dalam acara Kompasiana Nangkring Bareng Oxygen.id di Comic Cafe tersebut.

Dari kiri ke kanan: John Sihar Simanjuntak, Head of Business Development, Yance Arliansyah, Sales Manager, dan Rizki Taufiqurrahman Hamzah, GM Corporate Sales. Inilah tiga petinggi http://oxygen.id/ yang Membuka Potensi Internet yang Sesungguhnya kepada para Kompasianer di acara Kompasiana Nangkring Bareng Oxygen.id. Mereka jadi lokomotif sebagai penyedia akses internet dengan kecepatan tinggi, andal, dan stabil dengan teknologi Fiber Optic. Foto: dokumentasi Dzulfikar Al-A'la

Menjaga Komitmen Service Level

Bila mengacu kepada keseriusan Galumbang Menak Simanjuntak dengan Moratel, yang pada tahun 2008 membangun kabel Fiber Optic sepanjang 2.600 kilometer di Pulau Jawa dan Sumatera, kemudian tahun 2009 membangun kabel Fiber Optic laut dan darat, yang menghubungkan Batam-Dumai dan Dumai-Malaka, sepanjang 380 kilometer, tentulah kita layak berharap Oxygen.id akan menjadi pelopor gerakan penyedia layanan koneksi internet yang canggih di Indonesia. Karena, secara infrastruktur teknologi informasi, mereka sudah menyiapkannya sejak jauh-jauh hari.

John Sihar Simanjuntak, yang tampil sebagai pembicara pertama dalam acara Kompasiana Nangkring Bareng Oxygen.id tersebut, melihat bahwa ketersediaan akses internet dengan kecepatan tinggi, andal, dan stabil dengan teknologi Fiber Optic, sudah menjadi keharusan di Indonesia. Ia mengacu pada jumlah pengguna internet[4] yang terus tumbuh pesat, yang hingga akhir 2014 sudah mencapai 88,1 juta pengguna. Menurut John Sihar Simanjuntak, berbagai penelitian di dunia membuktikan bahwa keberadaan infrastruktur teknologi informasi, berperan besar untuk menggerakkan roda perekonomian wilayah setempat.  

Inilah yang menjadi concern Moratel sebagai induk dan Oxygen.id sebagai anak perusahaan, sebagaimana diungkapkan Yance Arliansyah, yang tampil di sesi kedua diskusi. Ia ingin memastikan bahwa di tiap wilayah yang sudah menjadi program Oxygen.id, akses kecepatan tinggi, andal, dan stabil dengan teknologi Fiber Optic, benar-benar teruji. ”Ini menyangkut komitmen service level dan menjaga kepercayaan publik,” tukas Yance Arliansyah, yang mempersilakan para Kompasianer melakukan speed test serta merasakan pengalaman berselancar di kecepatan up to 1 Gbps tersebut.  

Kawasan Tebet, Jakarta Selatan, tempat acara Kompasiana Nangkring Bareng Oxygen.id tersebut berlangsung, memang menjadi wilayah program pertama Oxygen.id. Rizki Taufiqurrahman Hamzah, yang tampil di sesi ketiga diskusi, ingin program di kawasan Tebet ini benar-benar matang, yang kemudian strateginya akan diadopsi untuk diimplementasikan di seluruh wilayah Jakarta. Tahap berikutnya, Oxygen.id akan menyasar wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. ”Karena insfrastruktur dasarnya sudah tersedia, maka proses implementasi ini bisa dengan cepat dieksekusi,” kata Rizki Taufiqurrahman Hamzah, meyakinkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun