Dari apa yang disampaikan Syafii Maarif, kentara bahwa pembentukan Tim 9, merupakan upaya Jokowi untuk menciptakan tameng sebagai tempat berlindung. Tak bisa diingkari, andil Jokowi yang ngotot mengajukan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri, merupakan titik-awal yang memicu terjadinya kisruh KPK dan Polri. Padahal, jauh sebelum pengajuan, para relawan yang notabene merupakan pendukung Jokowi, sudah mengingatkan.
Di samping sebagai tameng Jokowi, Tim 9 juga sudah menunjukkan sosoknya sebagai pembela Jokowi. Ini bisa disimak dari pernyataan Hikmahanto Juwana, Guru Besar Universitas Indonesia, salah seorang anggota Tim 9. Ia berharap, Presiden Joko Widodo tidak dianggap melanggar hukum, jika membatalkan pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Pernyataan itu disampaikan Hikmahanto di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada Syafii Maarif dan Hikmahanto Juwana, rakyat agaknya tak akan mendapatkan kejelasan tentang apa sesungguhnya yang terjadi terkait pengajuan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri. Titik-awal pengajuan Budi Gunawan ada di Istana. Akarnya ya di Istana. Pemegang otoritas Istana adalah Presiden.
Nah, kalau jauh-jauh hari Hikmahanto Juwana sudah berharap Presiden Joko Widodo tidak dianggap melanggar hukum, jika membatalkan pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan, di mana komponen sebab dan akibat ditempatkan? Susuri dulu dong dengan detail, bagaimana mekanisme yang dijalankan Istana dalam pengajuan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri. Apakah mekanismenya sudah sesuai aturan?
Dari temuan fakta di Istana, baru dilanjutkan ke tahap berikutnya. Bila tidak ada kejelasan tentang proses mekanisme pengajuan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri di Istana, maka rekomendasi Tim 9 hanya sebatas untuk menyenangkan Istana tapi sama sekali tidak mencerdaskan rakyat. Remember, rakyat tidak bodoh, meski seringkali dibodohi penguasa.
Jakarta, 29-01-2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H