Menurut Lay (1994) cara untuk menentukan jumlah bakteri dalam suatu medium dapat dilakukan dengan:
1. Jumlah bakteri secara keseluruhan (total cell counts), bila menggunakan cara ini maka semua bakteri dalam medium tersebut akan terhitung baik yang hidup maupun mati.
2. Jumlah bakteri hidup (viable counts), bila menggunakan cara ini maka sel hidup saja yang dihitung sehingga lebih akurat.
Menurut Juntono dkk (1980), perhitungan mikrobia secara langsung dilakukan dengan cara menghitung jumlah sel yang hidup dan yang mati. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Counting chamber: Pada perhitungan ini menggunakan haemocytometer dimana 1 tetes suspensi biakan mikrobia pada alat ini ditutupi dengan gelas penutup dan diamati di bawah mikroskop. Jumlah sel mikrobia tiap cc dapat ditentukan dengan cara menentukan jumlah dari sel rata-rata pada tiap petak yang volumenya telah diketahui.
2. Pengecatan dan pengamatan mikroskopik: Pada cara ini, preparat mikroskopik dibuat pada gelas benda kemudian suspensi bahan atau biakan mikrobia yang volumenya telah diketahui diratakan di atas gelas benda pada luas tertentu. Preparat di cat dan dihitung dengan cara mengukur garis tengahnya sehingga jumlah mikrobia yang terdapat pada gelas benda dapat dihitung seluruhnya.
3. Filter membran: Pada cara ini, suspensi bahan atau biakan mikrobia disaring, lalu disaring lagi dengan menggunakan filter membran yang telah disterilkan. Jumlah sel dari volume yang disaring dapat dihitung dari jumlah sel rata-rata tiap kesatuan luas pada filter membran.
Alat dan bahan
Alat umum:
- Handphone
- Alat tulis (buku,bolpoin)
- Logbook
- Buku panduan praktikum
- Penggaris
- Label
Alat lainnya:
- Tabung reaksi
- Cawan petri
- Haemocytometer
- Pembakar bunsen
- Mikroskop
- Pipet tetes
- Autoklaf
- Incubator
Bahan perhitungan secara langsung:
- Aquades steril
- Air kran
- Tissue
- Alcohol 70%