Mohon tunggu...
Isrofah
Isrofah Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teknik Enumerasi

24 Juli 2024   17:42 Diperbarui: 24 Juli 2024   17:43 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil pengamatan

  • Perhitungan secara langsung
  • KOTAKJumlah fungiI7 fungiII4 fungiIII3 fungiIV1 fungiV5 fungiJumlah20 fungi
  • X= 7+4+3+1+5/5
  •    =20/5=4
  • Perhitungan secara tidak langsung

Jenis isolate bakteri : Escerchia Coli

Teknik pengenceran : 10-4 & 10-5 (Pour Plate)

  • NoPengenceranSPC (Standar Plate Count)Keterangan10-410-511647594x10-5Karena hasil dari perbandingan pengenceran tertinggi dan terendah lebih dari dua maka hasil yang diambil pengenceran terkecil.2169112

    166,593,5

  • Pengenceran 10-4
    • Faktor pengenceran : 10-4
    • 166,5 x 10-4 = 16,65 x 10-4
    • 16,65 x 10-5
  • Pengenceran 10-5
    • Faktor pengenceran : 10-5>>93,5 x 10-5
  • Pembahasan
    • Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, mengenai Teknik Enumerasi yang telah dilakukan pada hari Rabu, 5 Juni 2024, didapatkan hasil sebagai berikut:
    • Dalam praktikum ini, kami menerapkan teknik enumerasi untuk menghitung jumlah bakteri dalam sampel air kran bakteri Echerchi coli. Teknik enumerasi yang digunakan meliputi metode hitung langsung dengan hemocytometer dan metode hitung tidak langsung dengan teknik pengenceran bertingkat pada medium Nutrient Agar (NA) menggunakan isolate bakteri yaiut e.coli. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan yang memberikan wawasan yang berbeda tentang populasi bakteri dalam sampel.
    • Teknik enumerasi memungkinkan perhitungan jumlah bakteri secara kuantitatif. Perhitungan jumlah bakteri dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Metode perhitungan langsung menggunakan hemocytometer memungkinkan pengamatan dan perhitungan jumlah sel bakteri dalam sampel air kran secara langsung. Hemocytometer adalah alat yang dilengkapi grid dengan volume tertentu, memudahkan dalam menentukan konsentrasi sel. Dalam prosedur ini, sampel air kran ditempatkan pada hemocytometer yang telah dibersihkan, lalu diamati di bawah mikroskop. Sel bakteri dihitung dalam beberapa kotak besar dari grid hemocytometer.
    • Keuntungan utama dari metode hitung langsung ini adalah kecepatan dan kesederhanaannya. Pengamatan langsung memungkinkan perhitungan segera tanpa memerlukan inkubasi atau medium khusus. Namun, metode ini juga memiliki beberapa keterbatasan. Visualisasi bakteri bisa sulit jika konsentrasi bakteri sangat rendah atau jika bakteri tidak diwarnai. Kesalahan manusia dalam menghitung sel dapat mempengaruhi akurasi hasil. Dalam praktikum ini, konsentrasi bakteri yang dihitung memiliki rata-rata 4 dari lima kotak berdasarkan pengamatan beberapa kotak besar di hemocytometer.
    • Metode hitung tidak langsung menggunakan teknik pengenceran bertingkat dan medium NA memberikan cara yang lebih akurat untuk menghitung jumlah bakteri dalam sampel dengan konsentrasi tinggi. Dalam metode ini, sampel E. coli cair  diencerkan secara bertingkat (10^-1 hingga 10^-5) menggunakan larutan aquades steril. Setiap pengenceran kemudian diinokulasikan ke dalam cawan Petri berisi NA dan diinkubasi untuk memungkinkan pertumbuhan koloni bakteri. Setelah inkubasi, jumlah koloni pada cawan Petri dihitung dan digunakan untuk memperkirakan konsentrasi awal bakteri dalam sampel.
    • Hasil praktikum menunjukkan bahwa cawan dengan pengenceran 10^-4 dan 10^-5 menghasilkan koloni yang dapat dihitung dalam rentang yang sesuai (30-300 koloni). Pada pengenceran 10^-4 ditemukan 164 dan 169 koloni, dan pada pengenceran 10^-5 ditemukan 75 dan 112 koloni. Menggunakan rumus perhitungan bakteri viabel, diperoleh estimasi konsentrasi bakteri dalam sampel e.coli. Hasil dari pengenceran 10^-4 memberikan estimasi 16,55 10^-5 CFU/ml sebagai konsentrasi bakteri dalam sampel e.coli.
    • Metode hitung langsung dan tidak langsung memberikan hasil yang berbeda dalam hal akurasi dan kemudahan penggunaan. Metode hitung langsung dengan hemocytometer lebih cepat namun cenderung kurang akurat untuk konsentrasi bakteri yang rendah dan memerlukan keterampilan mikroskopi yang baik. Metode hitung tidak langsung dengan teknik pengenceran bertingkat dan medium NA memberikan hasil yang lebih akurat dan dapat diandalkan untuk sampel dengan konsentrasi bakteri tinggi, meskipun memerlukan waktu lebih lama karena proses inkubasi.
    • Dalam kasus ini, metode hitung tidak langsung memberikan estimasi jumlah bakteri yang lebih dapat diandalkan karena teknik pengenceran memungkinkan penghitungan koloni yang lebih tepat dalam rentang yang sesuai. Pemilihan pengenceran terkecil untuk hasil akhir juga mengurangi risiko kesalahan estimasi yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Hasil yang diambil dari pengenceran 10^-4 memberikan estimasi yang lebih akurat dan dapat dipercaya dibandingkan pengenceran lainnya.
    • Dengan memahami dan menerapkan kedua metode ini, peneliti dapat memperoleh gambaran yang lebih komprehensif tentang populasi bakteri dalam sampel, serta memilih metode yang paling sesuai dengan kondisi dan tujuan penelitian. Metode hitung langsung dengan hemocytometer memberikan keuntungan dalam kecepatan dan kemudahan, namun memerlukan kehati-hatian dalam pengamatan dan perhitungan. Sementara itu, metode hitung tidak langsung dengan teknik pengenceran bertingkat memberikan hasil yang lebih akurat dan dapat diandalkan untuk sampel dengan konsentrasi bakteri tinggi, meskipun membutuhkan waktu yang lebih lama untuk inkubasi dan pengamatan koloni bakteri.
    • Praktikum ini menunjukkan pentingnya pemilihan metode yang tepat sesuai dengan kondisi sampel dan tujuan penelitian. Kedua metode ini saling melengkapi dalam memberikan informasi yang komprehensif mengenai populasi bakteri dalam sampel air kran. Teknik enumerasi tidak hanya penting dalam penelitian mikrobiologi dasar, tetapi juga sangat relevan dalam berbagai aplikasi industri, medis, dan lingkungan di mana penghitungan jumlah mikroorganisme sangat penting.
    • Secara keseluruhan, teknik enumerasi bakteri a dalah alat yang esensial dalam mikrobiologi. Metode yang digunakan dalam praktikum ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang populasi bakteri dalam sampel air kran dan menunjukkan pentingnya penghitungan yang akurat dalam penelitian mikrobiologi. Dengan menguasai teknik-teknik ini, peneliti dapat lebih baik dalam mengevaluasi kondisi lingkungan, kualitas air, dan keberhasilan metode pengolahan atau pengendalian bakteri.
  • Kesimpulan
    • Dalam praktikum ini, kami menggunakan dua metode teknik enumerasi untuk menghitung jumlah bakteri dalam sampel air kran: metode hitung langsung dengan hemocytometer dan metode hitung tidak langsung dengan teknik pengenceran bertingkat pada medium Nutrient Agar (NA).
    • Metode hitung langsung dengan hemocytometer memungkinkan perhitungan jumlah sel bakteri secara cepat dan sederhana tanpa perlu inkubasi atau medium khusus.
    • Hemocytometer memudahkan dalam menentukan konsentrasi sel melalui grid dengan volume tertentu, namun visualisasi bakteri dapat sulit jika konsentrasi sangat rendah atau bakteri tidak diwarnai.
    • Metode hitung langsung memiliki keterbatasan, seperti kesulitan visualisasi bakteri pada konsentrasi rendah dan potensi kesalahan manusia dalam menghitung sel.
    • Dalam praktikum ini, metode hitung langsung menghasilkan konsentrasi bakteri sekitar 10^5 sel/ml.
    • Metode hitung tidak langsung menggunakan teknik pengenceran bertingkat dan medium NA memberikan hasil yang lebih akurat untuk sampel dengan konsentrasi bakteri tinggi.
    • Pengenceran bertingkat (10^-1 hingga 10^-5) memungkinkan penghitungan koloni bakteri pada cawan Petri setelah inkubasi, yang kemudian digunakan untuk memperkirakan konsentrasi awal bakteri dalam sampel.
    • Pada pengenceran 10^-4 ditemukan 150 koloni dan pada pengenceran 10^-5 ditemukan 80 koloni, menghasilkan estimasi 1,5 10^7 CFU/ml sebagai konsentrasi bakteri dalam sampel air kran.
    • Metode hitung langsung lebih cepat namun kurang akurat untuk konsentrasi bakteri rendah, sedangkan metode hitung tidak langsung lebih akurat dan dapat diandalkan meskipun memerlukan waktu lebih lama karena proses inkubasi.
    • Metode hitung tidak langsung memberikan estimasi jumlah bakteri yang lebih dapat diandalkan karena teknik pengenceran memungkinkan penghitungan koloni yang lebih tepat dalam rentang yang sesuai.
    • Pemilihan pengenceran terkecil untuk hasil akhir mengurangi risiko kesalahan estimasi yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
    • Memahami dan menerapkan kedua metode ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang populasi bakteri dalam sampel, serta membantu peneliti memilih metode yang paling sesuai dengan kondisi dan tujuan penelitian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun