Analisis laporan keuangan cara untuk mengetahu ikinerja perusahaan pada periode tertentu. Salah satu metode analisis yang di gunakan adalah analisis rasio. Analisis rasio ini mengungkap unsur-unsur dalam laporan keuangan. Angka dari analisis ini dapat menunjukkan aktivitas perusahaan dalam keadaan menguntungkan atau tidak.Â
Untuk mengukur hasil akhir beroperasinya sebuah perusahaan dapat menggunakan rasio profitabilitas, dari nilai rasio ini dapat di ketahui kekuatan dan kelemahan yang di miliki oleh pengusaha (businessman). Rasio tersebut dapat memberikan indikasi apakah perusahaan memiliki kas yang cukup untuk kewajiban finasialnya atau tidak cukup.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi keuangan industri dengan menggunakan Ratio Profitabilitas dan tingkat keuntungan dari industri pengolahan cokelat BUMDes "Mototompiaan".
Ratio Profitabilitas untuk hasil pengukuran Gross profit margin menunjukkan bahwa pada tahun pada tahun 2013 dan 2014 hasilnnya di atas rata-rata industri. Artinya perusahaan ini dalam keadaan baik.Â
Tetapi untuk hasil pengukuran Net Profit margin, ROI dan ROE, menunjukkan bahwa pada tahun 2013 dan 2014 hasilnya di bawah rata-rata industri.Â
Artinya industri ini tidak efektif dalam mendapatkan keuntungan karena proses produksinya hanya tergantung pada permintaan atau produksinya tidak secara kontinyu atau kondisi keuangannya dalam keadaan tidak baik.
Kata Kunci :AnalisisKeauangan, RasioProfitabilitas
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara agraris yang banyak bergantung pada aktivitas dan hasil pertanian. Berdasarkan bidang usaha, sektor pertanian di bagian atas sub sektor tanamanpangan/palawija, holtikultura, perkebunan, jasa pertanian, perikanan, kehutanan. Sektor ini mampu menyediakan lapangan kerja, memasokpangan, dan merupakan salah satu sumber pendapatan Negara.
Perkembangan agribisnis merupakan pendekatan dalam pembangunan pertanian yang tidak hanya memandang pertanian sebagai produksi primer usaha tani saja, melainkan mencakup juga produksi dan distribusialat, bahan input dan jasa pertanian serta, distribusi dan pengelolaan hasil pertanian.Â
Kondisi ini menyebabkan kegiatan agribisnis telah melibatkan beberapa sector dalam perekonomian termasuk sector pertanian sebagai basis dari agribisnis.
Agribisnis juga mencakup sub-sitem sarana produksi atau bahan baku dihulu, proses produksi ditingkat usahatani, aktivitas transformasi sebagai fungsi bentuk (pengelolahan), waktu (penyimpangan atau pengawetan) dan tempat (pergudangan) serta pemasaran dan perdagangan dihilir dan subsistem pendukung lain seperti jasa, permodalan dan lain lain.