Gejala Pra-Erupsi
Pada 4 -5 Mei terjadi gempa terasa yang dapat dirasakan sampai ke Kota Neira, dengan magnituda 2,8 dan 4 SR.
Pada 5 Mei terekam peningkatan gempa vulkanik dalam (32 kejadian) yang sebelumnya hanya terekam 1-2 kejadian perhari. Gempa bumi terasa oleh penduduk di pulau Gunung Api dan di P. Neira.
Pada 7 Mei sejak pukul 06:16 kerapatan gempa terasa bertambah persatuan waktu dan menjadi lebih rapat, kurang dari 5 menit.
Secara Visual terlihat asap berwarna putih dari kawah di puncak (kawah Puncak), hembusannya menguat bersama waktu. Kemudian asap putih muncul di kawah lereng barat laut (Kawah Utara).
Asap sejenis dilaporkan penduduk dari lereng sebelah selatan menenggara (Kawah Selatan) asap putih tersebut menunjukkan suatu letusan uap yang dikenal sebagai letusan freatik.
Pada 8 Mei gempa tersebut semakin rapat dan menjadi gempa beruntun (swarm).
Pada 9 Mei mulai pukul 01:00 mulai terekam gempa yang menerus (tremor vulkanik) sampai erupsi berlangsung.
Erupsi Utama
Gunung Api Banda meletus pada hari Senin 9 Mei 1988 pukul 06:30. Peristiwa yang langka terjadi ialah erupsi berlangsung dari 6 lubang letusan selama kurang dari 12 jam pada satu kerucut Gunung Api.
1. Lubang letusan pertama di lereng utara, tinggi abu lebih kurang 200 m (jam 6.30 WIT)