Â
        Ah hanya nasehat ringan sebenarnya. Dan Dia memang selalu tau bahasa diamku. Memang kami jarang bertemu. Itu karena jarak masing-masing tempat tinggal yang tidak memungkinkan untuk bertemu setiap waktu. Tapi Wajar,, semalam aku baru saja sms-an dengannya. Banyak yang aku ceritakan dan aku sharingkan dengannya. Memang aku sering sms-an dengannya. Yaaaaa,,hampir sering. Sudahlah terlalu indah kalau aku harus mengagungkan sosok dia. Dan sepertinya aku tak perlu mengumbar kata -- kata pengakuan tentang kekagumanku terhadapmu. Karena setiap yang terikat dalam dirimu itu hanya milik yang MAHA KUASA.
Â
"Hmm,,, adzan maghrib,aku pulang ya,," sapaku lirih hampir tak terdengar
Â
 Kamu masih menemaniku. Banyak bercerita tentang kerinduanmu pada alam ini. Banyak yang kamu share-kan juga. Ingin rasanya masih berlama-lama denganmu. Tapi aku tak mau terlalu lama pula membiarkan sikap diamku.
Â
        "hati-hati divya,satu lagi yang perlu kamu tau,,, AKU PEDULI TERHADAPMU"
Â
Senyum mengembang di bibirnya. Entah apa yang ku ekspresikan balas untuknya pada waktu itu. Yang ku ingat jelas, dia meraih tangan kananku,,lalu menggenggamkan sebungkus chunkybar untukku dan membiarkanku berlalu. Â Ku nyalakan motorku dan aku segera bergegas pulang. Gerimis di sore ini kiranya mengintip lagi,memang rintik tak terlalu deras mengiri senyumku sepanjang perjalanan pulang. Â Oh Tuhan,,, apa aku harus merayakan ini sebagai hari valentine untuk bulan kasih sayang ini,,?!?! Besok valentine's day,,, ah ini hanya kebetulan saja. Aku tau. Terimakasih alfa,,,
Â