"Ramadhan tiba Ramadhan tiba Ramadhan tiba". Denting lagu-lagu khas menjelang bulan suci Ramadhan yang penuh berkah ini semakin terdengar merdu dari setiap lirik dan bait makna yang sangat mendalam.Â
Tiap-tiap toko kelontong, super market, iklan, bahkan fyp tik-tok sekalipun saling berlomba menambah nuansa Ramadhan dengan memutar lagu-lagu religi dan mengusung tema Ramadhan padan tiap-tiap iklan maupun pertokoan.
Marhaban ya Ramadhan. Bulan pada tahun Hijriyah kali ini telah berada di akhir Sya'ban yang secara tidak langsung menunjukkan akan pergantian bulan menuju bulan Ramadhan, dimana negara yang bermayoritas dengan keyakinan Agama Islam ini pastinya akan berantusisas dan menyambut dengan kebungahan hati yang tak dapat terungkap dengan kata-kata.Â
Dalam beberapa hadits mengungkapkan: "Barang siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, maka Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka" (dalam kitab Durrotun Nasihin). Kemurahan hati sang Pencipta memang tidak ada yang melebihi tanding-Nya.Â
Hanya dengan kita senang dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan, Allah membalasnya dengan keharaman jasad tiap-tiap mereka untuk masuk ke dalam neraka yang panasnya 70x melebihi panasnya api bumi.Â
Kegembiraan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan juga merupakan tanda bentuk keimanan seorang hamba. Kebanyakan dari setiap orang menyebut Ramadhan sebagai bulan yang suci, namun hanya sebagian yang mengetahui dan memahami makna dari kata "suci" itu sendiri.Â
Disebut suci karena Ramadhan bulan yang diberkahi juga banyaknya kemuliaan, dan Allah mewajibkan pada setiap muslim untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan maka seluruh pintu surga terbuka untuknya, pintu-pintu neraka Jahim ditutup, setan-setan dibelenggu, dan di dalam bulan Ramadhan terdapat sebuah malam yang lebih baik daripada 1000 bulan yaitu malam Lailatul Qadr.Â
Adapun firman Allah yang menunjukkan keistimewaan bulan Ramadhan pada Q.S Al-Baqarah: 185 "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah.Â
Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak puasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur".
Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1443 H/2022 M ini, pasti ada tradisi perayaan-perayaan untuk menyambut bulan Ramadhan pada setiap daerah yang memiliki perbedaan dan keberagaman. Daerah Jombang Jawa Timur salah satunya, yang turut serta dalam menyambut Ramadhan dengan menggelar Megengan juga berziarah kubur beberapa hari menjelang Ramadhan.Â
Pada tahun 1442 H/2021 M kemarin, Bupati Jombang mengadakan acara megengan meskipun di tengah pandemi Covid-19 merajalela dengan ganasnya, beliau mengadakan acara bukan secara bebas tanpa adanya awas, namun beliau tetap mematuhi seluruh protocol Kesehatan juga tidak terlalu terbuka untuk umum, cukup dilaksanakan di Pendopo Pemerintah Kabupaten Jombang dan tidak ada acara kirab apem seperti pada tahun sebelum-sebelumnya.Â