"Praktis dan murah," ujar perempuan asal Surakarta, Jawa Tengah ini.Â
Pijar api terlihat biru jernih tanpa menyisakan jelaga. Ia pun tenang menggoreng jamur tiram untuk dihidangkan bagi keluarga. Lalu bagaimana cara biogas bekerja?
Mula-mula Janan meletakkan arang kayu yang membara di dasar tabung. Setelah itu, ia membubuhkan 6 kg sekam kering di atas bara tersebut. Untuk menjamin agar pasokan oksigen lancar, ia pun mengaktifkan blower yang terkoneksi dengan tabung.Â
Asap hasil pembakaran sekam inilah yang menjadi sumber bahan bakar kompor karena mengandung gas metan berkadar 30%. Pilihannya menggunakan sekam sebagai sumber energi terbilang jitu sebab kulit padi ini sangat murah dan di beberapa penggilingan padi bahkan ditawarkan cuma-cuma.
Berdaya bersama Oxfam IndonesiaÂ
Dengan langkah berbeda tapi spirit yang sama, baik Susiani maupun Janan membuktikan bahwa pilihan harus dibuat soal sumber energi. Tanpa mempersoalkan cakupannya, keputusan dua perempuan ini sama-sama menguntungkan. Pertama penghematan bagi keluarga, dan kedua penyelamatan lingkungan lewat pemanfaatan sumber energi bersih terbarukan.
Hal ini sejalan dengan misi Oxfam, gerakan global untuk mewujudkan perubahan dan membangun masa depan yang bebas dari ketidakadilan akibat kemiskinan. Kolaborasi Oxfam dengan mitra lokal dan nasional di Indonesia sejak 1957 di tujuh provinsi adalah bukti komitmen itu.Â
Nelson Mandela pernah mengatakan bahwa mengatasi kemiskinan adalah tindakan keadilan. Mengikis kemiskinan berarti memproteksi hak asasi yang fundamental -- yaitu hak untuk hidup bermartabat dan layak.
Oxfam mendorong agar para perempuan Indonesia memperoleh pemberdayaan demi mewujudkan hak-hak mereka. Selain itu, Oxfam juga berupaya agar pengambil kebijakan menghapus ketidaksetaraan dan kemiskinan. Termasuk memperjuangkan keadilan gender sehingga perempuan Indonesia bisa berpartisipasi dan berkontribusi dalam aspek ekonomi, sosial, politik dan budaya.Â
Oxfam mengapresiasi perempuan yang mau mengambil peran kepemimpinan, seperti Susiani, yang memungkinkan akses pada sumber daya penting - termasuk energi terbarukan - untuk meningkatkan taraf hidup perempuan secara berkelanjutan. Sebagaimana latoh di Tuban, ketahanan pangan masyakarat dan adaptasi dengan dampak perubahan iklim juga penting di mata Oxfam.Â