Terakhir, ada rempeyek atau peyek yang juga tersaji dalam toples dan kaleng wafer untuk menyemarakkan hidangan lebaran. Meskipun kategorinya kerupuk, tetapi rempeyek selalu saya temukan dari tahun ke tahun di atas meja selama bersilaturhmi idufitri. Pembuatannya yang mudah dan rasanya yang mantap membuat orang gemar menghidangkannya.
Barangkali untuk melengkapi opor  atau kari ayam yang disantap saat lebaran. Rempeyek yang tersaji antara lain dicampur dengan teri, kacang hijau, dan kacang tanah. Tentu saja favorit saya adalah yang dipadu kacang tanah.
Itulah beberapa kue atau sajian tradisional yang masih eksis dan saya temukan saat lebaran. Sebenarnya wingko yang merupakan kuliner Lamongan juga sempat dihidangkan tapi sangat minor jumlahnya. Mungkin sebab setiap orang sudah bisa membuatnya sendiri dan sangat mudah dibeli bahkan di luar lebaran sehari-hari.Â
Bagaimana dengan sobat Kompasianer, adakah yang mencicipi kue tradisional selama lebaran kemarin? Tentunya mencicipi langsung ya, bukan hanya melihatnya dari aplikasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H