Mohon tunggu...
Isnainatul EkaRahmadini
Isnainatul EkaRahmadini Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswi UIN Malang 21/22

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksplorasi Mendalam: Pandangan Kognitif Jean Piaget dan Tahapannya dalam Perkembangan Manusia

7 Oktober 2023   18:57 Diperbarui: 7 Oktober 2023   23:07 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Subtahap ini terjadi antara usia dua hingga empat tahun. Anak-anak mulai mampu merepresentasikan objek yang tidak hadir secara fisik, memperluas pemahaman mereka tentang dunia. Penggunaan bahasa yang berkembang dan permainan imajinatif adalah contoh peningkatan pemikiran simbolis dalam subtahap ini. Meskipun demikian, pemikiran anak-anak pada tahap ini masih terbatas oleh egosentrisme, di mana mereka kesulitan memahami perspektif orang lain, dan animisme, di mana mereka percaya bahwa objek mati memiliki karakteristik "kehidupan."

Subtahap ini terjadi antara usia empat hingga tujuh tahun. Pada subtahap ini, anak-anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin tahu tentang banyak hal. Mereka merasa yakin tentang pengetahuan mereka tetapi tidak selalu bisa menjelaskan alasannya. Pemikiran intuitif ini seringkali didominasi oleh sentralitas, di mana mereka fokus pada satu aspek tanpa mempertimbangkan aspek lain. Keterbatasan pemikiran ini tercermin dalam kesulitan anak-anak dalam memahami konsep konservasi, yaitu gagasan bahwa karakteristik suatu objek tetap sama meskipun penampilannya berubah.

3) Tahap Operasional Konkret  

Tahap Opersional Konkret adalah tahap perkembanga kognitif Piagetian ketiga, dimulai dari sekitar umur tujuh tahun sampai sekitar sebelas tahun. Pemikiran operasional konkret mencakup pengguna operasi. Penalaran logika menggantikan penalaran intuitif, tetapi hanya dalam situasi konkret. Kemampuan untuk menggolong-golongkan sudah ada. Tetapi belum bisa memecahkan problem-problem abstrak. Operasi konkret adalah tindakan mental yang bisa dibalikkan yang berkaitan dengan objek konkret nyata. Operasi konkret membuat anak bisa mengoordinasikan beberapa karakteristik, jadi bukan hanya fokus pada satu kualitas dari satu objek. Pada level operasional konkret, anak-anak secara mental bisa melakukan sesuatu yang sebelumnya hanya bisa mereka lakukan secara fisik, dan mereka bisa membalikkan operasi konkret ini. Beberapa percobaan Piagetian meminta anak untuk memahami hubungan antarkelas. Salah satu tugas itu disebut seriation, yakni operasi konkret yang melibatkan stimuli pengurutan di sepanjang dimensi kuantitatif (seperti panjang).  Untuk mengetahui apakah murid dapat mengurutkan, seorang guru bisa meletakan delapan batang lidi dengan panjang yang berbeda-beda secara acak di atas meja. Guru kemudian meminta murid untuk mengurutkan batang itu berdasarkan panjangnya. Banyak anak kecil mengurutkannya dalam kelompok batang "besar" atau "kecil" bukan berdasarkan urutan panjangnya dengan benar. Menurut teori Piaget, pemikiran konkret operasional bisa memahaminya, tetapi pemikiran praoperasional tidak.   

4) Tahap operasional Formal 

Tahap ini, yang muncul pada usia tujuh sampai lima belas tahun, adalah tahap keempat menurut teori Piaget dan kognitif terakhir. Pada tahap ini, individu sudah mulai memikirkan pengalaman di luar pengalaman konkret, dan memikirkannya secara lebih abstrak, idealis, dan logis.  Kualitas abstrak dari pemikiran operasional formal tampak jelas dalam pemecahan problem verbal. Pemikir operasional konkret perlu melihat elemen konkret A, B, dan C untuk menarik kesimpulan logis bahwa jika A = B dan B = C, maka A = C. Sebaliknya, pemikir operasional formal dapat memecahkan persoalan ini walau problem ini hanya disajikan secara verbal. Selain memiliki kemampuan abstraksi, pemikir operasional formal punya kemampuan untuk melakukan idealisasi dan membayangkan kemungkinan-kemungkinan. Pada tahap ini, remaja mulai melakukan pemikiran spekulasi tentang kualitas ideal yang mereka inginkan dalam diri mereka dan diri orang lain.

Mari kita ambil contoh seorang anak bernama Lisa dalam tahap operasional konkret:

1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun):

   - Pada tahap ini, Lisa masih sangat muda dan belum memiliki pemahaman moral yang kompleks.

   - Respons terhadap moralitasnya terbatas pada perilaku dasar seperti patuh kepada orang tuanya.

2. Tahap Praoperasional (2-7 tahun):

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun