2.Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
   Sila kedua menekankan pentingnya kemanusiaan yang beradab. Nilai moral yang terkandung di dalamnya adalah penghormatan terhadap hak asasi manusia. Penerapan nilai-nilai ini bisa  di lakukan melalui berbagai program social yang menjangkau masyarakat kurang mampu,promosi kesetaraan gender,dan perlindungan hak asasi manusia.sila ini akan berupaya untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari diskriminasi dan penindasan.
   Dalam praktiknya, nilai-nilai kemanusiaan dapat diwujudkan melalui berbagai bentuk kegiatan sosial, seperti bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan, advokasi terhadap hak asasi manusia, dan partisipasi dalam gerakan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Dalam lingkungan Pendidikan,siswa diajarkan untuk menghormati perbedaaan dan memahami bahwa setiap individu berhak mendapatkan perlakuan yang adil.Oleh karena itu,penting bagi setiap individu untuk menjadi agen perubahan dengan berpartisipasi dalam kegiatan yang mendukung keadilan social.Pendidikan karakter yang mengajarkan empati, kepedulian, dan saling menghormati sangat penting untuk membentuk sikap adil dan beradab.
3.Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
  Sila ketiga menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Nilai moral yang terkandung di dalamnya adalah solidaritas dan rasa memiliki terhadap bangsa. Penerapan sila ini mendorong masyarakat untuk menjunjung tinggi semangat persatuan, baik dalam konteks sosial, politik, maupun ekonomi.
   Dalam praktik sehari-hari, masyarakat perlu mengedepankan dialog dan kolaborasi dalam menyelesaikan perbedaan. Membangun jembatan komunikasi antar kelompok, etnis, dan budaya merupakan langkah penting untuk mencapai persatuan.Selain itu,pendidikan yang menekankan pentingnya persatuan sejak dini juga sangat penting untuk  dapat membentuk generasi yang lebih peka dan menghargai perbedaan.Aktivitas yang memperkuat ikatan sosial, seperti kegiatan gotong royong dan perayaan hari besar secara bersama sama, juga dapat meningkatkan rasa persatuan.
4.Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
   Sila keempat menekankan pentingnya demokrasi yang berlandaskan pada musyawarah dan kebijaksanaan. Nilai moral yang terkandung dalam sila ini adalah keadilan dan partisipasi. Penerapan nilai-nilai ini tercermin dalam proses pengambilan keputusan yang melibatkan partisipasi masyarakat.
   Dalam praktik demokrasi, sikap saling menghargai pendapat dan pandangan orang lain sangatlah penting. Musyawarah yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat akan menghasilkan keputusan yang lebih bijaksana dan adil. Pendidikan demokrasi di sekolah-sekolah, yang mengajarkan siswa tentang pentingnya partisipasi dan tanggung jawab sosial, akan membentuk masyarakat yang lebih aktif dan peduli terhadap proses pengambilan keputusan.
Penerapan nilai-nilai moralitas dalam sila ke-4 Pancasila, yaitu "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan," melibatkan beberapa aspek:
1. Musyawarah untuk Mufakat: Mengedepankan dialog dan diskusi dalam pengambilan keputusan, dengan tujuan mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak.