sebelum mempelajari pada Modul 1.1 ini, saya  menganggap bahwa murid ibarat sebagai kertas putih yang bisa diisi apa saja sesuai dengan kehendak guru. Sehingga dalam proses pembelajaran masih berpusah pada guru yang belum memperhatikan kebutuhan murid. Pembelajaran hanya dilaksanakan di dalam ruang kelas sehingga siswa lebih cepat merasa jenuh atau bosan. Pendidikan masih bersifat pengajaran dimana pembelajaran hanya sebatas transfer ilmu pengetahuan saja. Pembelajaran hanya mengejar ketuntasan materi, sehingga saya menganggap bahwa proses pembelajaran dianggap berhasil jika sudah mencapai KKM. Penilain berdasarkan pada nilai akhir, bukan pada proses. Serta kurang memperhatikan kemampuan dan latar belakang siswa yang membuat siswa merasa terbebani dengan tugas-tugas yang diberikan guru.
2. Â Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?
Setelah saya mempelajari Modul 1.1 tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara, baru memahami dan menyadari bahwaa pembelajaran yang saya terapkan selama ini banyak yang kurang tepat. Ternyata :
- Proses pembelajaran bukan lagi sekedar mengajar yang berpusat pada guru, tapi lebih kearah menuntun murid untuk tumbuh sesuai dengan kekuatan kodratnya
- Pembelajaran berpusat pada murid yaitu dengan memperhatikan kebutuhan, kemampuan dan lattar belakang serta karakteristik murid. Karena setiap anak dilahirkan dengan membawa kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
- Pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran bisa dilakukan di luar ruangan dengan melihat langsung objek lingkungan sekitar atau dunia nyata
- Pembelajaran bisa menggunakan berbagai sumber belajar seperti internet, potensi alam maupun masyarakat sekitar.
- Proses lebih diperhatikan daripada hasil. Secara nalar, bila proses benar dan tepat maka hasil akan mengikuti
3. Â Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?
Dari hasil refleksi saya selama ini, saya berencana:
- Mengubah pola pembelajaran yang semula hanya dengan metode yang monoton yaitu dengan metode ceramah, untuk dicoba dengan metode yang menyenangkan dan menghapus kesan bahwa ada sebagian mata pelajaran tertentu yang selalu dihindari oleh siswa.
- Pembelajaran berpihak kepada murid dengan membuka ruang seluas-luasnya untuk murid sesuai kemampuan dan bakat yang dimiliki oleh murid. Diantaranya adalah:
- Merancang pembelajaran yang menyenangkan bagi murid.
- Menerapkan pembelajaran sesuai dengan tuntutan alam dan zamanya
- Memfasilitasi dan menuntun  siswa untuk menebalkan laku hidupnya dan tumbuh berkembang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman
Dari diri saya sendiri sebagai seorang penuntun untuk bisa mengembangkan kemampuan diri dalam mendidik dengan aktif. Mengikuti pendidikan pengembangan diri. Selalu berkolaborasi dengan rekan sejawat dan atasan tentang metode pembelajaran yang perlu diterapkan maupun prasarana yang perlu disiapkan dalam mendidik siswa.
Demikian pemaparan saya tentang kesimpulan dan refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Semoga bermanfaat.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H