Mohon tunggu...
Ismuziani ita
Ismuziani ita Mohon Tunggu... Perawat - Mental Health Nurse

Selalu bersyukur pada Allah.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kisah Nyata: Mendengar Curhat Kisah Hidup Korban "Pelakor"

16 Juli 2020   15:12 Diperbarui: 17 Juli 2020   10:00 1546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto by:ebahana.com

"Malam itu Rian pulang ke rumah tengah malam, saya pura-pura tertidur saat menyadari Rian masuk kerumah. Rian masuk kamar dan melihat saya sudah tertidur. Rian kemudian ke kamar mandi, saat Rian tak ada di kamar, saya periksa HPnya, saya membaca puluhan SMS mesra dari perempuan, sebut saja nama perempuan itu Inong. 

"Saya membaca sekilas deretan SMS dari Inong dengan perasaan campur aduk, secepat kilat saya salin nomor HP Inong di kertas dan saya simpan dibawah tumbukan pakaian saya di lemari"

"Esoknya saya hubungi nomor HP Inong, saya bilang saya istrinya Rian, dan mengajaknya berjumpa, Inong memenuhi permintaan saya untuk berjumpa, saya meminta nya datang ke Sekolah tempat saya bekerja. Inong datang ke Sekolah, saya bawa dia ke ruangan saya, karena saya guru BP, ruangan saya terpisah dengan ruangan dewan guru lainnya, dan kami bisa bebas berbicara"

Penulis terus menyimak cerita Bunga, kali ini penulis ingin bertanya pada Bunga
"Bagaimana rupanya wajah si Inong itu Buk, dan bagaimana kamu mengontrol emosi kamu, biar tidak pecah saat berjumpa Inong..? " Tanya penulis pada Bunga .

Bunga menanggapi pertanyaan Penulis, dan melanjutkan ceritanya

"Wajah Inong cantik, dia lebih muda lima tahun dari saya, kulitnya putih, tubuhnya langsing, secara fisik memang dia lebih menarik, tapi tetap bersyukur pada Allah atas semua pemberian Allah pada saya, semoga Allah selalu mempercantik hati dan sikap saya. Saat itu Inong minta maaf dan berjanji tidak akan berhubungan lagi dengan Rian, Inong mengaku tidak mengetahui jika Rian sudah menikah. Inong meminta nomor HP saya, dan saya berikan, saya percaya atas niat baik Inong yang berjanji tidak akan berhubungan lagi dengan Rian"


"Sesaat setelah pertemuan itu, saya menjadi tenang, harapan saya semoga kedepan tidak akan ada masalah lagi dalam hubungan saya dan Rian"


Bunga menarik nafas panjang, dan jeda sejenak, Penulis menunggu dengan sabar, tanpa bersuara dan tanpa bicara sedikitpun, kemudian Bunga melanjutkan lagi ceritanya.


" Ternyata Inong tidak sungguh-sungguh dengan janjinya, sikap baiknya saat berjumpa dengan saya hanya sandiwaranya saja. Selang dua jam dari pertemuan saya dengan Inong, Inong mengirim SMS ke saya, dengan kata-kata kasar, dan pada akhirnya Inong mengirim pesan ke HP saya dengan kalimat menyatakan dia sangat mencintai Rian, dan apapun yang terjadi tak akan melepaskan Rian"


"Selang beberapa saat kemudian, Rian menelpon saya, dan memarahi saya, karena saya mengajak Inong berjumpa, diam-diam tanpa setahu Rian. Ternyata Inong telah bercerita pada Rian, jika kita telah bertemu. Rian tidak pernah sebelum nya memarahi saya, dan kemudian Rian mengancam saya, jika saya memberitahukan hal ini pada keluarga, Shinta yang akan dibawa jauh dari saya, tiba-tiba wajah Shinta kecil menghiasi pikiran saya, saya izin pada Kepala Sekolah untuk pulang lebih awal, dengan alasan kurang sehat"


"Sesampai dirumah, saya mencari Shinta, ibu saya mengatakan Shinta sedang tidur, saya memilih istirahat di kamar, untuk menenangkan pikiran saya. Setelah itu saya menyiapkan makan siang untuk Rian, Rian pulang tapi tak berbicara dengan saya, saya memberitahukan untuk makan, dia menjawab dengan suara kasar, dia tak mau makan. Kemudian dia kembali mengancam saya, jika saya memberitahukan kepada keluarga dia punya hubungan dengan Inong, saya tidak akan bisa melihat Shinta lagi "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun