Kualitas/kinerja auditor internal sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan.keahlian yang merupakan unsur profesionalisme yang dimilikinya. Kemajuan teknologi dan informasi membawa perubahan lingkungan yang sangat fenomenal ditandai dengan bergesernya masyarakat industrial menuju masyarakat informasi.Â
Dalam dunia pendidikan tinggi akan berdampak pada tuntutan lulusan perguruan tinggi yang tidak hanya punya skill pengetahuan sesuai background masing-masing, namun juga dituntut menguasai kemampuan teknologi digital agar mudah terserap di dunia kerja.Â
Hal ini selaras dengan yang ditulis dalam artikel "Tantangan Profesi Akuntan pada Era Industri 4.0" Â oleh Hendri Santosa (2018) mengenai peran profesi akuntan dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Beberapa tantangan profesi akuntan antara lain:
1) Penggunaan aplikasi mobile bagi perusahaan, sehingga pemilik dan pimpinan perusahaan bisa mengakses data akuntansi/bisnisnya dari telepon genggam, tablet, atau smartphone
2) Mengelola data korporasi berbasis internet. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
3) Pengukuran dan penilaian biaya dan manfaat penggunaan teknologi, pada dunia cloud computing dan social networking.
4) Akuntansi akan berkurang karena penggunaan perangkat lunak sehingga akuntansi dijalankan secara mandiri. Dengan demikian audit laporan keuangan akan berbasis realtime, regulator dan auditor langsung menarik data secara otomatis dari sistem dan sensor melekat pada kegiatan operasional Perusahaan.
Dalam artikelnya Gendri (20) juga memaparkan saran untuk para akuntan untuk mulai mempelajari programming dan algoritma agar dapat beradaptasi terhadap perubahan, jika tidak menggunakan teknologi, akuntan akan tertinggal.Â
Demikian juga jika akuntan tidak ahli dalam teknologi informasi, maka profesi lain dapat mengambil alih fungsi akuntan. Akuntan adalah expert dalam bidang penyedia informasi keuangan maka teknologi informasi menjadi kebutuhan pokok.Â
Dikutip dari International Of Accounting and Business Magazine edisi Desember (2016), Roger Leonard Burrit dan Katherine Christ dalam Alek Candra Iswanto dan Wahjono menyebutkan empat langkah yang harus diambil akuntan dalam menghadapi revolusi industri 4.0 yaitu:
Kesadaran (Awareness) bahwa dengan revolusi industri melahirkan peluang atau kesempatan baru.