Judul Buku
Penulis
: Andi Tenribali Hikmah Napacce
Tebal Halaman
: 80
Penerbit
: DAR! Mizan
Tahun terbit
: I, Mei 2017
Sampul
: Latar Biru muda
Memiliki banyak sahabat tentulah amat menyenangkan. Terutama sahabat yang siap membantumu dikala suka maupun duka. Segala kesulitan akan mudah dilalui apabila ada sahabat yang setia di samping kita.Â
Andi Tenribali Hikmah Napaccea, seorang gadis cilik kelahiran Pontianak 19 Maret 2005 membuat sebuah karya novel komik yang mengangkat tentang kisah persahabatan empat siswa Sekolah Dasar.
Novel komik dengan judul Sahabat Terbaik merupakan karya pertamanya yang berhasil diterbitkan oleh DAR! Mizan. Novel komik ini masuk ke dalam seri Kecil-kecil Punya Karya (KKPK) Class. Dimana seri ini selalu laris menempati jajaran toko buku anak-anak di Indonesia.
Buku ini bercerita mengenai persahabatan empat orang siswa SD yakni Kiki, Putra, Karima dan Karin. Di luar maupun di dalam kelas mereka selalu nampak kompak dengan saling mendukung satu sama lain. Terutama untuk Kiki. Dia merupakan pemain sepak bola di sekolahnya.Â
Hari itu, Kiki akan mengikuti seleksi guna mewakili sekolah pada lomba futsal antar sekolah yang tidak lama lagi. Agar bisa menang, ia harus bisa mengalahkan tim Revan yang juga ahli bermain sepak bola. Keduanya sama-sama ingin menjadi wakil dari sekolah untuk mengikuti lomba sehingga permainan di lapangan nampak sangat sengit. Kiki bersama tim Birunya dan Revan bersama tim Merahnya.Â
Sinar matahari yang menyengat kulit semakin menambah panas persaingan mereka. Pluit panjang menandai permainan sudah dimulai. Kedua tim amat sangat berambisi untuk dapat memenangkan pertandingan. Putra, Karima dan Karin sahabat Kiki yang selalu mendukungnya di manapun ia bertanding kali ini tak dapat datang karena bertepatan dengan jam pelajaran di kelas.Â
Namun tentu saja, mereka bertiga selalu berdoa agar Kiki dapat memenangkan pertandingan. Hingga di menit terakhir poin untuk keduanya masih imbang. Revan mengusulkan agar permainan dilanjutkan setelah istirahat. Kedua tim setuju, akhirnya mereka beristirahat untuk melepas lelah.
Ketiga sahabat Kiki, menemuinya di sela-sela jam istirahat. Namun ada sesuatu yang sedang diperhatikan Kiki. Menurutnya, matahari kala itu nampak aneh. Sinarnya begitu terik meski di pagi hari. Ia menangkap bahwa akan terjadi sesuatu hari itu. Karima menepis pikiran Kiki, menurutnya sinar matahari yang terik itu merupakan pancaran energi positif yang ingin ikut menyemangati Kiki.Â
Perkataan Karima menjadi motivasi Kiki untuk kembali lagi ke lapangan. Ia lalu berpamitan kepada ketiga sahabatnya yang dibalas teriakan semangat dari ketiganya. Permainan kembali dilanjutkan dan melalui tendangan Kiki, tim Biru berhasil memenangkan pertandingan dan otomatis menjadi wakil sekolah untuk mngikuti lomba.
Kekalahan tim Merah membuat Revan kesal tehadap teman-temannya. Bahkan ia juga merutuki matahari yang bersinar terik sekali hari itu. Ia menganggap karena sinarnya itulah Revan menjadi tidak konsentrasi dalam bermain.Â
Teman-temannya yang sudah lelah mulai pergi meninggalkan Revan yang terus marah-marah. Hingga tanpa mereka sadari, saat berbalik ke belakang mereka terkejut melihat Revan sudah terkapar di lapangan.Â
Mereka menganggap Revan hanya bercanda dan memang ingin tiduran di rumput. Namun karena tak kunjung bangun akhirnya mereka menyadari bahwa Revan pingsan. Dengan dibantu seorang guru, Revan kemudian dibawa ke UKS. Kiki memutuskan untuk menemani Revan hingga anak itu bangun.Â
Tak lama kemudian Revan mulai sadar dan Kiki menceritakan kejadian yang dialaminya. Ternyata ada bola nyasar yang mengenai kepala Revan hingga pingsan.
Keesokan harinya, berita mengenai Revan yang pingsan akibat bola nyasar sampai di kelas. Anak-anak ramai membicarakan kejadiaan tersebut. Begitu juga dengan Kiki yang masih berusaha mencari tahu siapa pelakunya.Â
Namun bukan hanya itu saja, anak-anak dibuat heran dengan sikap Revan yang berubah aneh sejak kejadian bola misterius itu. Karima melihat Revan memunguti sampah dan membantu Mpok Nonah membawakan belanjaan.Â
Sesuatu yang jarang sekali dilakukan  untuk orang seperti Revan. Pelaku penendang bola misterius itu kemudian terungkap oleh Putra yang mendengar pernyataan Dara bahwa saat itu ia tidak sengaja menendang bola dan mengenai seseorang .Â
Tetapi Dara tidak tahu bahwa bola tersebut mengenai Revan hingga pingsan. Berita itu langsung disampaikan pada Kiki dan ternyata Revan mengetahuinya. Ia berkata bahwa sudah tidak mempermasalahkan siapa yang menendang bola tersebut.
Sikap Revan makin kelihatan aneh karena hari itu ia semakin ramah dengan Kiki serta teman-temannya. Bahkan pertemanan Revan dengan Kiki juga semakin dekat. Mereka menjadi lebih sering bermain bersama. Lambat laun ketiga sahabat Kiki menyadari hal tersebut.Â
Mereka merasa bahwa Kiki sudah melupakan mereka dan lebih memilih berteman dengan Revan. Hal ini terbukti ketika mereka mengajak Kiki bermain sepeda namun Kiki menolaknya karena sudah ada janji dengan Revan untuk bermain game online di rumahnya.Â
Ketiga sahabatnya mulai kesal oleh sikap Kiki tersebut, mereka tidak menyangka bahwa Kiki mudah sekali meninggalkan mereka. Ketiganya lalu memutuskan untuk bermain sepeda tanpa Kiki. Putra menghibur Karima dan Karin dengan mengajak mereka balapan sepeda. Namun karena kurang hati-hati, sebuah mobil tidak sengaja menabrak Putra yang menyebabkan ia jatuh di jalan.Â
Pengemudi mobil langsung turun dan mereka langsung mengenalinya bahwa pengemudi itu ayah Revan. Ia meminta maaf dan mengajak Putra ke rumah sakit. Tetapi ia menolak karena takut ibunya akan khawatir. Akhirnya ayah Revan menawarkan diri untuk mengantar mereka pulang dan akan memperbaiki sepeda Putra yang rusak di bengkel. Mereka menyetujui ajakan ayah Revan.
Tanpa diketahui oleh ketiga sahabatnya, Kiki ternyata menyusul untuk bermain sepeda dengan mereka. Kiki tidak menemukan ketiga sahabatnya. Ia mencarinya kemana-mana sebelum memutuskan untuk pulang karena langit sudah sore.Â
Esok harinya, Kiki menemui ketiga sahabatnya untuk meminta maaf atas sikapnya. Namun ternyata usahanya tak mendapat perhatian. Mereka bahkan bersikap tak peduli dengan kedatangan Kiki. Menyadari sikap teman-temannya, Kiki merasa amat sangat menyesal. Namun Revan kembali menghiburnya dengan mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja.Â
Revan mengajak Kiki untuk bermain futsal dengan teman-temannya sepulang sekolah. Setelah mengantar Revan dan teman- temannya ke tempat futsal, mobil ayah Revan kembali melaju ke rumah Putra. Hari ini ia berjanji akan mengajak putra ke tempat pengobatan alternatif. Rupanya Putra sudah nampak bersiap-siap ditemani Karima dan Karin yang juga ikut mengantar.Â
Setelah berpamitan dengan oran tua Putra, mobil ayah Revan langsung menuju ke lokasi. Sepulang dari sana, ayah Revan mengajak mereka bertiga menonton Revan bermain futsal. Putra memperkirakan bahwa di tempat itu juga ada Kiki, karena menurutnya dimanapun ada Revan disitu ada Kiki. Benar saja, Kiki nampak sedang bermain bola dengan Revan dan teman-temannya. Ia tidak menyadari kehadiran ketiga sahabatnya.
Tidak lama kemudian, permainan menjadi riuh karena tanpa sengaja tendangan bola Kiki yang cukup keras mengenai kepala Revan hingga ambruk. Ayah Revan yang terkejut langsung berlari ke arah anaknya. Revan nampak memegangi kepalanya yang sakit dan terlihat kebingungan mengetahui ada Kiki di depannya. Kiki meminta maaf namun Revan mendorongnya kasar dan menyuruhnya pergi.Â
Ayah Revan kemudian mengajaknya pulang, ia juga mengajak ketiga sahabat Kiki untuk ikut serta namun mereka menolaknya. Mereka melihat Kiki yang nampak terkejut dengan sikap Revan tadi. Ia nampak murung dan menyadari bahwa kebaikan Revan hanya bertahan tujuh hari.Â
Putra, Karima dan Karin sudah berada di depan Kiki. Mereka tersenyum dan meminta Kiki tidak terlalu memikirkan sikap Revan tadi. Mereka meyakinkan Kiki bahwa persahabatan sejati tidak akan pernah berubah. Ketiga sahabatnya telah menunjukan mengenai arti sahabat terbaik yang akan selalu ada untuknya.
Buku Sahabat terbaik ini amatlah menarik. Mengangkat tema persahabatan, buku ini juga menghibur pembacanya lewat komik yang dibubuhi dialog lucu.Â
Pembaca tidak akan merasa jenuh karena tidak melulu dihadapkan oleh tulisan yang padat namun juga selingan gambar. Isi cerita yang disajikan juga berkaitan dengan permasalahan yang kerap dirasakan oleh sebagian besar anak-anak yakni ketika sahabatnya menemukan teman baru.Â
Kecemburuan khas anak-anak sangat terasa dalam buku ini. Konflik kecil yang diciptakan penulis juga sangat unik. Dimulai dari adanya perubahan sikap Revan akibat terkena tendangan bola yang mengakibatkan dirinya menjadi sosok teman yang sangat baik dan pelan-pelan membuat Kiki jauh dari ketiga sahabatnya.Â
Akhir cerita juga ditutup dengan tendangan  tidak sengaja dari Kiki yang mengenai kepala Revan. Hal ini membuat Revan kembali dengan sikapnya yang pemarah. Di sinilah penulis mencoba menyampaikan amanat  melalui cara sederhana agar mudah ditangkap semua orang.
Yakni saat Kiki merasa sedih akibat perubahan sikap Revan, ketiga  sahabatnya  datang dan  mengatakan  bahwa sahabat  terbaik  akan  selalu  ada  untuk sahabatnya dalam keadaan apapun. Penulis mengajak kita agar tidak melupakan teman lama meski kita sudah memiliki teman baru.
Buku  ini  memiliki  kekurangan  pada  gambar  sampul  yang dipilih.  Sesuai  dengan judulnya, Sahabat terbaik seharusnya menampilkan sampul depan yang berkaitan dengan keakraban keempat sahabat tersebut. Di beberapa halaman tulisan nampak kabur begitu pula pada beberapa halaman komiknya sehingga kurang jelas untuk dibaca.
Sahabat terbaik merupakan novel komik yang cocok sebagai bahan bacaan anak-anak. Meski merupakan sastra fiksi yang biasanya penuh dengan dunia khayal, namun kisah persahabatan yang ada di dalamnya sangat erat kaitannya dengan kehidupan anak-anak di kehidupan nyata dan mungkin pernah dialami pula oleh beberapa orang.Â
Bahasa yang lugas, dapat membuat anak-anak mudah memahami cerita yang diungkapkan. Jumlah halaman yang tidak terlalu banyak memungkinkan anak-anak cepat menuntaskan buku bacaannya sehingga akan mencari buku lain yang dapat menambah daftar bacaan anak.Â
Buku ini juga cocok apabila hendak digunakan untuk mengajarkan pesan moral berkaitan dengan menjaga hubungan antar sesama teman di lingkungan sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H