Emak, kebersamaan kita dulu seakan tak bisa terpisahkan
Mak . . . .
Masih ingatkah ketika aku merengek menangis
Minta dibelikan mainan
Waktu itu aku tak tahu bahwa uangmu  telah habis
Dan mainan yang kupinta tak mungkin gratis
Kau janji membelikan besok jika  dagangan  laris
Saat itu kulihat  aliran sungai bening di kedua pipimu.
Segara netra tak lagi terbendung.
Maafkan aku  emak . . . .
Emak  . . . .
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!