Mohon tunggu...
Ismi Aryanti
Ismi Aryanti Mohon Tunggu... Lainnya - Ismi Aryanti Khusnul Khatimah

" Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA, Universitas Pancasakti Tegal "

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Praktikum dalam Proses Pembelajaran Sains

9 Juli 2022   22:40 Diperbarui: 9 Juli 2022   22:54 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen pribadi

Laboratorium dilengkapi peralatan-peralatan yang bisa digunakan dalam melaksanakan suatu eksperimen ataupun percobaan yang dicoba pada proses pembelajaran sains, melaksanakan pengujian sesuatu percobaan, setelah itu menganalisisnya, melaksanakan riset ilmiah, maupun melakukan praktek- praktek yang lain yang ada dalam pembelajaran sains. 

Salah satu tujuan digunakannya laboratorium dalam pembelajaran sains adalah untuk memperdalam pengetahuan setiap peserta didik. Laboratorium merupakan salah satu tempat yang digunakan dalam proses belajar mengajar. 

Pengetahuan yang diberikan oleh seorang pendidik yang dilakukan secara lisan di ruang kelas belum bisa sepenuhnya memberikan pengetahuan sekaligus makna yang mendalam bagi setiap peseta didik, karena masih terdapat banyak teori-teori yang diberikan, sehingga diperlukan suatu pembuktian ilmiah. 

Berbagai macam teori yang diberikan oleh seorang pendidik di dalam ruang kelas akan lebih bermanfaat dan lebih bermakna bagi siswa apabila mereka mereka semua dapat membuktikan sendiri melalui suatu percobaan-percobaan dan kegiatan-kegiatan praktikum. 

Dengan melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran, peserta didik akan memperoleh kemampuan pengetahuan yang lebih bertahan lama pada diri setiap peserta didik. Selain itu, peserta didik dapat secara aktif dalam mengembangkan dan membangun pengetahuannya.

Meskipun demikian, masih banyak kendala-kendala yang dapat mengakibatkan pembelajaran yang dilakukan di laboratrium menjadi tidak efektif bagi peserta didik, masalah tersebut muncul dari beberapa faktor, diantaranya yaitu karena kegiatan praktikum yang dilakukan biayanya sangat mahal, 

sedangkan masalah yang ada pada pendidik yaitu bagaimana mendapatkan alat-alat laboratorium yang sesuai dengan keadaan keuangan sekolah, bisakah guru sains dalam menggunakan alat-alat laboratorium, bagaimana cara memelihara alat-alat laboratorium, bagaimana cara penyimpanan dan perawatan alat-alat tersebut? semua hal tersebut seringkali membuat frustasi para tenaga pendidik. 

Sehingga akibatnya dapat menghambat kegiatan praktikum yang dilakukan, serta dapat memperburuk hasil belajar yang diperoleh jika tanpa dilakukannya kegiatan praktikum, padahal biasanya di negara-negara berkembang masih diterapkan kurikulum sains dan mau menerima tantangan dalam belajar sains. 

Oleh karena itu, sebaiknnya di negara berkembang seperti di Indonesia membuat peralatan dengan harga yang memadai, dengan cara mendistribusikan nya secara langsung oleh pusat untuk seluruh sekolah-sekolah di negaranya secara nasional, atau dengan menyediakan bantuan peralatan labolatorium yang dilakukan oleh pusat. 

Jika tidak, maka para pendidik harus pintar membuat peralatannya sendiri maupun dengan bantuan para pengrajin lokal yang ada di sekitarnya.

Oleh karena itu, selain kegiatan praktikum dilakukan di laboratorium, terdapat alternatif sederhana yang mungkin dapat membatu para tenaga pendidik, yaitu dengan melakukan kegiatan-kegiatan praktikum sederhana, yang dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang sederhana serta mudah diperoleh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun