Suatu hari di Kerajaan Monela terlihat seorang putri cantik yang sedang memandangi suasana luar istana dari disudut jendela kamarnya, Putri cantik itu bernama Putri Amora.Putri Amora memang senang sekali menghabiskan waktu dipojok jendela kamarnya untuk memandang ke arah luar istana. Ia slalu berharap bisa keluar dari istana tanpa sembunyi-sembunyi seperti yang biasa ia lakukan. Setiap ia ingin keluar dari istana Putri Amora meminta bantuan ke pelayan pribadinya.
"Retha" panggil Putri Amora
"Iya Putri Amora,ada apa?" jawab Retha pelayan pribadi Putri Amora
"Retha saya ingin keluar sebentar dari istana,jika bunda ratu bertanya tentangku bilang saja aku sedang beristirahat" ujar Putri Amora
"Baiklah,tapi Putri Amora jangan terlalu lama saya takut Ibunda Ratu curiga lagi" ujar Retha patuh
"Tenang saja Retha,ya sudah saya pergi dulu" pamit Putri Amora dan ia langsung bergegas pergi
Sesampainya Putri Amora di salah satu pasar yang ada di sana,ia segera ikut membeli beberapa dagangan milik rakyatnya. Saat sang Putri sedang membeli beberapa kain tiba-tiba ada keributan yang terjadi,Putri Amora pun menghampiri keributan tersebut. Ternyata keributan itu bersumber dari seorang anak kecil yang ketahuan mencuri roti gandum.
" Berhenti! Kenapa kalian tega menghakimi anak kecil ini?" tanya Putri Amora
"Karena dia telah mencuri roti yang saya jual nona!" jawab pedagang roti
"Tak seharusnya juga kalian seperti ini kepada dia,dia masih kecil dan mungkin dia lapar" ujar Putri Amora membela anak kecil tersebut
"Saya tidak peduli mau dia lapar atau tidak! Sini kembalikan roti saya!" ujar pedagang roti
"Sudah tuan bagaimana roti yang dia ambil saya bayar saja" ujar Putri Amora
"Boleh,2 keping emas" ujar pedagang roti
Putri Amora pun memberi dua keping emas tersebut "Ini tuan"
"Terimakasih,sana kau pergi anak nakal!" ujar pedagang roti mengusir anak kecil tersebut.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Putri Amora pada anak kecil itu
Anak kecil itu pun menganggukan kepalanya dan berkata "Terimakasih nona"
"Sama-sama,siapa namamu?" tanya Putri Amora
"Hans nona" jawabnya
"Nama yang indah,lain kali jangan kau mencuri lagi hans ini untukmu" Putri Amora memberi beberapa keping emas pada Hans
"Terimakasih nona,saya pergi dulu" pamit Hans dan pergi dari hadapan Putri Amora lalu Putri Amora pun tersenyum.
Dari kejauhan ada seorang pemuda yang ikut tersenyum melihat kebaikan hati wanita cantik yang mulai saat ini membuatnya terkagum-kagum.
"Kau baik sekali nona,semoga kita bisa bertemu dan berkenalan" ujar pemuda itu dalam hati
****
Beberapa minggu telah berlalu,dan nampaknya pemuda tersebut tak kunjung bertemu lagi dengan wanita yang ia kagumi hal ini membuat pemuda itu nampak murung.
"Mengapa wanita itu tidak datang ke pasar lagi?" tanya Artar dalam hatinya dan saat ia sedang asik melamun tiba-tiba,,,
"Hei kau,jangan diam saja bagaimana dagangan saya laku jika kerjaan kau melamun sepanjang hari!" ujar tuan Jack
"Maaf tuan saya tidak akan mengulanginya lagi"ujar Artar meminta maaf
"Baiklah,cepat teriak agar pembeli datang kesini!" perintah Tuan jack
"Gandum,gandum" teriak Artar lalu tak disangka wanita yang ia nanti-nanti datang menghampirinya
"Berapa harga gandumnya tuan?" tanya Putri Amora
Kecantikan Putri Amora membuat Artar menatapnya kagum hingga ia tak sadar bahwa Putri Amora sudah merasa tak nyaman dengan tatapan Artar.
"Tuan berapa harga gandum ini" ujar Putri Amora
"Oh iya nona,untuk satu kantong gandum seharga 5 keping emas nona" ujar Artar
Putri Amora pun segera memberikan kepingan emas tersebut,namun tiba-tiba saat ia mau memberikannya,para lelaki berjubah hitam datang dengan kudanya dan membuat kerusuhan di pasar dengan merampas barang-barang penjual. Dengan sigap Artar menarik tangan Putri Amora agar segera pergi dari sana.
"Ayo nona kita harus segera pergi dari sini" ujar Artar dan mereka berlari bersama
"Nona cepatlah masuk" ujar Artar
"Baiklah" Putri Amora pun mengikuti perkataan Artar setelah mereka sudah aman Putri Amora pun bertanya siapa para lelaki berjubah hitam yang merampas barang-barang milik rakyatnya tersebut.
"Kita sudah aman nona" ujar Artar
"Siapa para lelaki berjubah hitam itu tuan? Kenapa mereka dengan seenaknya merampas barang dagangan kalian? Dan mengobrak-abrik pasar?" tanya Putri Amora
"Mereka perampok nona,sudah seminggu ini mereka selalu datang dan merampas barang-barang kami dan jika kami tidak mau memberinya mereka akan mengobrak-abrik pasar" ujar Artar
"Apa kalian tidak memberitahu pihak kerajaan akan hal ini?" tanya Putri Amora
"Mereka mengancam kami nona jika kami memberitahu pihak kerajaan" ujar Artar
"Kejam sekali mereka" ujar Putri Amora "Lihat saja aku akan memberitahu Ayahanda raja tentang ini" ujar Putri Amora dalam hatinya
"Memang nona,oh iya jika boleh tau siapakah nama nona? Dan sepertinya nona bukan orang sekitar sini?" tanya Artar
"Emm nama saya Yasmin,saya berasal dari desa lain" ujar Putri Amora berbohong
"Nama yang indah nona,perkenalkan nama saya Artar" ujar Artar
Setelah mereka saling mengenal Artar mengajak Putri Amora kesebuah danau yang jarang sekali orang tahu.
"Indah dan cantik sekali danau ini Artar" kagum Putri Amora
"Iya cantik sepertimu nona,mungkin seorang putri di istana sana cantiknya sama denganmu nona" ujar Artar
Ucapan Artar tersebut membuat Putri Amora kaget dalam hatinya ia berkata sebenarnya akulah putri dari istana yang kau tunjuk itu Artar. Lalu setelah beberapa jam mereka ada disana Putri Amora berpamitan untuk segera pergi dan mereka berjanji akan bertemu kembali.
****
Setelah beberapa minggu mereka telah menghabiskan waktu bersama,mereka saling jatuh cinta namun Putri Amora belum jujur terhadap Artar bahwa ia adalah seorang putri kerajaan hingga pada suatu hari Raja dan Ratu memberi pengumuman bahwa esok mereka akan mengenalkan sang putri pewaris kerajaan Monela pada rakyatnya.
Putri Amora pun terlihat panik bagaimana jika Artar tau jika dirinya adalah seorang Putri,bagaimana jika Artar kecewa dan tak mau menemuinya lagi. Dan tibalah hari itu dimana semua rakyat Monela dan salah satunya Artar sudah menunggu sang pewaris keluar dari istananya. Kemudian keluarlah seorang wanita cantik didampingi Raja dan Ratu Monela.
"Wahai rakyatku,perkenalkan Putri Amora pewaris tahta Monela yang akan menggantikanku" ujar Raja
Dan semua mata terkagum-kagum menatap Putri Amora yang sangat cantik terkecuali Artar,ia terkejut dan kecewa karena merasa terbohongi hingga akhirnya ia memutuskan untuk pergi.
Semenjak hari itu,Artar tak kunjung menemui Putri Amora,Putri Amora pun semakin panik. Kemudian  Putri Amora memutuskan untuk mencari Artar.Berhari-hari Putri Amora mencari Artar namun hasilnya nihil hingga suatu hari tiba Putri Amora mengujungi danau pertama kali yang ia kunjungi bersama Artar dan akhirnya ia menemukan Artar disana tak ingin menyia-iakan waktu Putri Amora segera menghampiri Artar.
"Artar" panggil Putri Amora
Artar pun menengok dan ia terkejut saat mengetahui siapa yang memanggil dirinya. Artar pun bergegas pergi namun Putri Amora dengan sigap menarik tangan Artar.
"Artar tunggu,dengarkanlah penjelasan saya dulu,saya mohon Artar" ujar Putri Amora memohon
Artar pun memberi kesempatan pada Putri Amora untuk menjelaskan  dan Putri Amora mulai menjelaskan mengapa ia berbohong. Setelah selesai Artar terdiam cukup lama hal tersebut membuat Putri Amora tegang ia takut Artar tak memaafkannya namun tidak disangka Artar memaafkannya dan mau menerimanya kembali. Beberapa bulan telah berlalu mereka menjalani hubungan secara diam-diam dan akhirnya Putri Amora ingin memperkenalkan Artar pada ayahnya sang raja Monela. Saat Artar bertemu dengan Raja dan Ratu Artar dihina oleh Raja berani-beraninya seorang pemuda desa yang tidak tau dari mana asal usulnya meminta restu untuk menikahi putrinya. Putri Amora hanya bisa menahan tangisnya melihat orang yang di cinta dicaci maki oleh ayahnya sendiri. Setelah hinaan itu Artar pergi dan ia mulai bertekad akan membuktikan pada raja bahwa ia akan menjadi orang kaya dan akan mempersunting anaknya.
"Amora saya pergi dulu,jaga dirimu baik-baik saya akan kembali lagi dan akan menikahimu,pegang janjiku Amora" ujar Artar pada Putri Amora,Putri Amora hanya bisa menangis dan menganggukan kepalanya. Kemudian Artar membungkukan badannya pada Raja dan Ratu Monela lalu ia segera meninggalkan istana. Bukan hanya Artar yang pergi Satu tahun kemudian kapal yang membawa Raja Monela berlayar mengalami kejadian yang tidak terduga,kapal tersebut hilang terbawa ombak besar saat ada badai besar di samudera utara. Putri Amora dan Ratu kehilangan Raja semenjak kejadian itu karena Raja Monela tidak pernah ditemukan. Putri Amora dan Ratu sangat sedih dan mau tidak mau Putri Amora mengambil alih kerajaan saat itu.
Tiga tahun berlalu,Artar kembali Ke negara Monela untuk menepati janjinya pada Putri Amora. Kini Artar sudah berhasil dan saat ia telah sampai di Monela keadaan Monela memburuk tidak seperti saat Artar pergi Monela masih berjaya. Artar dengan segera ke istana,setelah ia sampai di istana Artar menemui Putri Amora.
"Ada perlu apa tuan datang kesini?" tanya Prajurit Istana
"Saya ingin menemui Putri Amora" ujar Artar
"Ratu Amora sedang tidak menerima tamu" ujar Prajurit Istana
"Bilang padanya,seorang pemuda bernama Artar ingin menepati janjinya" ujar Artar
"Baiklah tunggu sebentar" ujar Prajurit Istana "Tuan silahkan masuk Ratu Amora telah menunggu" ujar Prajurit Istana
Artar memasuki Istana Monela dan ia tetap takjub dengan keindahan Istana Monela yang tetap sama seperti beberapa tahun yang lalu saat ia datang. Di suatu ruangan Putri Amora dengan senyuman mengembang menunggu kedatangan laki-laki yang telah lama ia tunggu,Putri Amora sangat senang hal tersebut membuat Ratu Lizbeth ibundanya ikut bahagia karena setelah kepergian Artar dan ayahnya Putri Amora menjadi sangat murung dan hal itu juga yang membuat Putri Amora lalai memimpin kerajaannya sehingga Kerajaan Monela diambang kehancuran.
"Amora" panggil Artar
Putri Amora menengok dan ia langsung berlari menuju Artar lalu memeluk Artar dengan erat.
"Kamu kembali Artar,sudah lama saya menunggumu" ujar Putri Amora dengan tangisan harunya
"Iya saya kembali Amora" ujar Artar
Setelah beberapa menit mereka saling melepas rindu,kini Artar melihat Putri Amora dengan iba,bagaimana Putri cantiknya kini seperti ini kurus,dan terlihat tidak bersemangat.
"Saya sudah tidak secantik dulu Artar,hidup saya hancur setelah kau dan Ayah pergi dan apa kau tau Kerajaan Monela mulai hancur juga karena diriku" ujar Putri Amora dengan menangis
"Jangan menangis Amora,kau masih tetap cantik seperti dahulu dan tentang Kerajaan mari kita perbaiki bersama saya akan membantumu,saya tau kau Ratu yang hebat namun karena kehilangan kau menjadi seperti ini" ujar Artar dengan lembut
Kemudian,mereka akhirnya berpelukan kembali dan saling berjanji akan selalu bersama dan akan membangun kembali Kerajaan Monela agar berjaya seperti dahulu kala. Lalu tiba-tiba Ratu Lizbeth datang dan Artar segera memberi salam hormat pada beliau.
"Setelah sekian lama akhirnya kau datang nak,putriku Amora sudah menunggumu sudah lama" ujar Ratu Lizbeth
Artar terkejut,Ratu Lizbeth menyambutnya hangat tidak seperti saat itu. Artar pun mendekat ke Ratu Lizbeth dan langsung mengatakan niatnya datang untuk menikahi putrinya,Ratu Lizbeth akhirnya memberi restu dan akhirnya Putri Amora dan Artar hidup bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H