"Bilang padanya,seorang pemuda bernama Artar ingin menepati janjinya" ujar Artar
"Baiklah tunggu sebentar" ujar Prajurit Istana "Tuan silahkan masuk Ratu Amora telah menunggu" ujar Prajurit Istana
Artar memasuki Istana Monela dan ia tetap takjub dengan keindahan Istana Monela yang tetap sama seperti beberapa tahun yang lalu saat ia datang. Di suatu ruangan Putri Amora dengan senyuman mengembang menunggu kedatangan laki-laki yang telah lama ia tunggu,Putri Amora sangat senang hal tersebut membuat Ratu Lizbeth ibundanya ikut bahagia karena setelah kepergian Artar dan ayahnya Putri Amora menjadi sangat murung dan hal itu juga yang membuat Putri Amora lalai memimpin kerajaannya sehingga Kerajaan Monela diambang kehancuran.
"Amora" panggil Artar
Putri Amora menengok dan ia langsung berlari menuju Artar lalu memeluk Artar dengan erat.
"Kamu kembali Artar,sudah lama saya menunggumu" ujar Putri Amora dengan tangisan harunya
"Iya saya kembali Amora" ujar Artar
Setelah beberapa menit mereka saling melepas rindu,kini Artar melihat Putri Amora dengan iba,bagaimana Putri cantiknya kini seperti ini kurus,dan terlihat tidak bersemangat.
"Saya sudah tidak secantik dulu Artar,hidup saya hancur setelah kau dan Ayah pergi dan apa kau tau Kerajaan Monela mulai hancur juga karena diriku" ujar Putri Amora dengan menangis
"Jangan menangis Amora,kau masih tetap cantik seperti dahulu dan tentang Kerajaan mari kita perbaiki bersama saya akan membantumu,saya tau kau Ratu yang hebat namun karena kehilangan kau menjadi seperti ini" ujar Artar dengan lembut
Kemudian,mereka akhirnya berpelukan kembali dan saling berjanji akan selalu bersama dan akan membangun kembali Kerajaan Monela agar berjaya seperti dahulu kala. Lalu tiba-tiba Ratu Lizbeth datang dan Artar segera memberi salam hormat pada beliau.